"Termasuk survei-survei yang selama ini muncul bahwa pencitraan terhadap tokoh-tokoh tertentu itu dilaksanakan," katanya.
"Wapres juga kadang-kadang tersudutkan juga oleh survei-survei tertentu," ujar Masduki.
Sebelumnya, BEM KM Unnes turut memberikan gelar negatif yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo sebagai The King of Lip Service dan Ketua DPR RI Puan Maharani sebagai The Queen of Ghosting.
Sementara itu tanggapan dari pihak kampus, yakni Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Humas Unnes Muhammad Burhanudin mengatakan pemberian julukan yang dilakukan bersifat internal di BEM KM Unnes.
"Pernyataan yang disampaikan tersebut merupakan pernyataan internal BEM KM Unnes dan tidak mewakili pernyataan resmi Unnes," kata Burhanudin dalam keterangannya.
Unnes menyayangkan unggahan bernada kebencian atas julukan BEM Unnes tersebut meskipun Unnes menghargai kebebasan berpendapat mahasiswanya dengan tetap memperhatikan etika dan nurani.***