Kecam Kimia Farma yang Jualan Vaksin Covid-19 Rp321 Ribu, Faisal Basri: Ini Tindakan Biadab!

- 12 Juli 2021, 07:47 WIB
Ekonom Faisal Basri mengecam tindakan BUMN Kimia Farma yang akan menjual vaksin Covid-19 ke masyarakat di tengah pasokan yang terbatas.
Ekonom Faisal Basri mengecam tindakan BUMN Kimia Farma yang akan menjual vaksin Covid-19 ke masyarakat di tengah pasokan yang terbatas. /Antara

PR BEKASI - Ekonom senior Faisal Basri mengecam rencana penjualan vaksin Covid-19 oleh BUMN PT Kimia Farma Tbk (KAEF) yang dimulai hari ini di 8 klinik miliknya.

Rencana ini menuai kecaman dari masyarakat dan sejumlah politikus serta pengamat.

Sebelumnya, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) membagikan siaran pers terkait vaksin Covid-19 yang mulai bisa diakses masyarakat secara individu.

Dalam tahap awal ini, vaksin bisa dibeli di sejumlah gerai Kimia Farma dengan harga pembelian Rp321.600 per dosis dengan tarif maksimal pelayanan Rp117.910.

Baca Juga: Vaksin Sinopharm yang Dijual Kimia Farma Diduga Hibah dari UEA, Diky Chandra: Separah Itukah Negaraku?

Adapun vaksin yang dijual adalah jenis Sinopharm. Merek ini sebelumnya dipakai untuk program vaksinasi gotong royong pada perusahaan.

Direktur Utama PT Kimia Farma, Tbk Verdi Budidarmo mengungkap, program ini akan dijalankan di 8 gerai Kimia Farma di enam kota.

Pada tahap awal ini, ada dua klinik yang siap melayani program vaksinasi individu.

Klinik tersebut adalah klinik Kimia Farma Diagnostika (KFD) Pulo Gadung, Jakarta Timur dan KFD Senen, Jakarta Pusat.

Baca Juga: Kemenkes Umumkan Kedatangan Vaksin Covid-19 Tahap Ke-20 dari Pemerintah Amerika Serikat

Menanggapi hal itu, Faisal Basri menilai BUMN Farmasi sejak awal sudah melihat pandemi Covid-19 sebagai peluang bisnis.

Pernyataan tersebut disampaikan Faisal Basri dalam akun Twitter-nya, seperti dilihat Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Minggu, 11 Juli 2021.

"Sejak awal memang BUMN Farmasi memandangnya sebagai peluang bisnis," kata Faisal Basri.

Oleh karena itu, Faisal Basri mengecam keputusan penjualan vaksin Covid-19 oleh BUMN Farmasi itu.

Baca Juga: Kimia Farma Jualan Vaksin Covid-19 Rp321 Ribu, Fadli Zon Sindir Pemerintah: Akhirnya Jualan Juga

Faisal Basri mengkritik rencana pemerintah melalui BUMN Kimia Farma yang akan berjualan vaksin covid-19.
Faisal Basri mengkritik rencana pemerintah melalui BUMN Kimia Farma yang akan berjualan vaksin covid-19. Twitter @FaisalBasri

"Praktek jualan vaksin adalah tindakan biadab," tutur Faisal Basri.

Pasalnya, ungkap Faisal Basri, pasokan vaksin Covid-19 di Indonesia masih terbatas.

"Pasokan vaksin masih terbatas," ujar Faisal Basri.

Pada penutupnya, Faisal Basri menyampaikan pesan kepada pemerintah agar segera melarang penjualan vaksin Covid-19 ini.

"Pemerintah harus melarangnya, apalagi yang jualan BUMN," ucap Faisal Basri.

Baca Juga: Jokowi Impor Vaksin dari China, Diky Chandra: Kenapa Malah Beli yang Tidak Diakui Dunia?

Sebagai informasi, siaran pers PT Kimia Farma Tbk menyangkut tentang vaksinasi gotong royong jalur individu sejalan dengan Peraturan Menkes nomor 19 tahun 2021.

Aturan ini memang mengubah beberapa poin mengenai mekanisme vaksinasi gotong royong.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tirmizi mengatakan, program vaksinasi gotong royong untuk individu ini dibuka dalam rangka memperluas cakupan vaksinasi.

Menurutnya, cakupan vaksinasi individu ini adalah warga negara asing (WNA) yang ada di Indonesia.

Baca Juga: Kimia Farma Mulai Jualan Vaksin ke Masyarakat, DPR: Kami Belum Penah Dengar, Vaksinasi Ini Harus Dibatalkan

Kendati demikian, Nadia juga menegaskan bahwa program ini bukan bertujuan untuk mencari untung.

Program ini, lanjut Nadia, bertujuan untuk memaksimalkan ikhtiar pemerintah mengejar target vaksinasi Covid-19 sampai 2 juta dosis per hari demi herd immunity.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah