PR BEKASI – Mantan Menteri Agama (Menag), Lukman Hakim Saifuddin menyoroti polemik pejabat bermedia sosial.
Menurut Lukman Hakim Saifuddin menjadi pejabat yang bermedia sosial sungguh merepotkan.
Pasalnya pejabat tersebut tak bisa tampil kelewat naif apa adanya. Apalagi di situasi dan suasana seperti sekarang.
Baca Juga: Sayangkan Keputusan Pemerintah Soal Larangan Mudik, Lukman Hakim: Ritual Budaya Sarat Nilai dan Semangat Agama
“Repotnya jadi pejabat di sosial media. Tak bisa tampil kelewat naif apa adanya,” kata Lukman Hakim Saifuddin sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitter @lukmansaifuddin, Selasa, 27 Juli 2021.
“Apalagi tak peka dengan situasi dan suasana,” ujarnya melanjutkan.
Hal ini berdampak negatif terhadap citra pejabat tersebut. Apalagi jika publik sudah terlanjur berharap terhadap pejabat tersebut.
Baca Juga: Mahfud MD Ajak Masyarakat Anggap Covid-19 Penyakit Biasa, Dokter: Jangan Keluarkan Pendapat yang Berisiko
“Publik terlanjur besar berharap dan jatuh cinta. Nyesek sakitnya tak terkira bila dibuat kecewa,” ucap Lukman Hakim Saifuddin.
Cuitan Lukman Hakim Saifuddin tersebut diduga menyoroti polemik cuitan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI, Mahfud MD beberapa waktu lalu.
Sebelumnya Mahfud MD membuat cuitan yang dianggap tidak peka dan mendramatisir peristiwa akibat pandemi Covid-19.
Baca Juga: Sentil Cuitan Mahfud MD, dr Berlian: Yang Mengharukan Itu Punya Pemimpin seperti Bapak
Mahfud MD mengungkapkan kisah haru seorang dokter senior yang merelakan tabung oksigen satu-satunya untuk juniornya.
Disebutkan bahwa keduanya memerlukan tabung oksigen karena tengah terserang Covid-19.
“Ada juga Profesor kedokteran senior menyerahkan kesempatan kepada yuniornya untuk menggunakan satu-satunya oksigen yang tersisa ketika keduanya sama-sama terserang Covid. Sang profesor kemudian wafat,” kata Mahfud MD dikutip dari Twitter @mohmahfudmd.
Baca Juga: Banjir Kritik Usai Nonton Ikatan Cinta, Mahfud MD: Saya Senang, Artinya Masyarakat Sadar Bahwa Ini Serius
Mahfud MD menuturkan bahwa sebelum wafat Profesor itu bilang kepada yuniornya, “Kamu muda, msh punya kesempatan lama untuk mengabdi. Pakailah oksigen itu”.
“Itu cerita haru. Tapi banyak cerita bagus di mana orang yang terinfeksi Covid-19 dan sempat ditangani dan menjalani perawatan dengan tenang dan ikut prokes bisa sembuh,” ujar Mahfud MD.
Sebelumnya, cuitan Mahfud MD yang mengkritisi alur cerita sinetron Ikatan Cinta juga menuai polemik.
Banyak pihak yang menilai bahwa cuitan tersebut tidak peka ketika masyarakat tengah kesulitan hidup akibat pandemi dan sulit mencari rezeki karena PPKM Darurat.***