AS dan Indonesia Berkomitmen Pertahankan Kebebasan Navigasi di Laut China Selatan dalam 'Dialog Strategis'

- 4 Agustus 2021, 10:35 WIB
Menlu AS Antony Blinken dan Menlu Retno Marsudi berbicara kepada awak media usai pertemuan bilateral di Departemen Luar Negeri di Washington, AS.
Menlu AS Antony Blinken dan Menlu Retno Marsudi berbicara kepada awak media usai pertemuan bilateral di Departemen Luar Negeri di Washington, AS. /Jose Luis Magana/REUTERS

Beijing melihat hampir semua jalur air strategis sebagai miliknya dan telah membangun kekuatannya di sana.

Sebelumnya Antony Blinken telah bergabung dengan pertemuan seminggu dengan rekan-rekan regional, bagian dari upaya AS untuk menunjukkan keseriusan terlibat dengan Asia Tenggara untuk melawan China. 

Sedangkan Murray Hiebert selaku pakar Asia Tenggara di Pusat Studi Strategis dan Internasional Washington, mengatakan bahwa hanya ada sedikit waktu untuk mengembangkan perjanjian kemitraan strategis yang dicapai di bawah pemerintahan Obama sebelum mantan Presiden Donald Trump menjabat.

Baca Juga: Takut Indonesia Melunak Soal Laut China Selatan, Akademisi Sarankan Belajar dari Malaysia

"Perjanjian seperti ini bukan prioritas bagi pemerintahannya," kata Hiebert.

"Membuat rincian di semua bidang ini akan memakan waktu dan membutuhkan fokus yang cukup besar oleh pejabat senior kebijakan luar negeri, pertahanan dan ekonomi," katanya.

Dia juga mengatakan tentang kesepakatan yang meluas ke beberapa domain, termasuk pertahanan, energi, dan hubungan ekonomi yang lebih luas.***

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah