Network
PR BEKASI - Politisi Niluh Djelantik memberikan penghiburan pada I Gede Aryastina atau akrab yang dikenal sebagai Jerinx SID.
Niluh Djelantik menyatakan pada Jerinx SID untuk tetap kuat menghadapi pergulatan hukum yang kini dihadapinya lagi.
Disampaikan Niluh Djelantik, dia memang kerap berselisih pendapat dengan Jerinx SID, tetapi mereka sama-sama memperjuangkan ketidakadilan.
Baca Juga: Jerinx SID Resmi Jadi Tersangka, Adam Deni: Sah, Ini Bukan Drama Sob
"Kami menyuarakannya dengan cara berbeda dengan tujuan sama," katanya.
Dia mengatakan bahwa selama bertahun-tahun telah membela sosok kontroversial di Indonesia.
Serangan caci maki pun sudah biasa dia terima, bahkan sampai mendapat ancaman dibakar.
Baca Juga: Jerinx SID Resmi Ditetapkan Jadi Tersangka Atas Dugaan Pengancaman terhadap Adam Deni
"Dipajang jadi TO oleh mereka yang berbeda pilihan. Dilabeli perempuan dajjal BuzzerRp," tuturnya.
Hingga putrinya pun menjadi sasaran dari serangan dengan disebutnya anak haram. Dia mengaku merasa kesal dan murka ketika anaknya mendapat hinaan sedemikian rupa.
"Tapi aku sadar, perjuangan sejati jauh lebih besar dari ego kita sendiri," ucapnya.
Baca Juga: Batal Penuhi Panggilan Polda Metro Jaya Terkait Dugaan Pengancaman, Jerinx SID: Saya Tidak Mangkir!
"Kepentingan yang ku suarakan adalah kepentingan rakyat yang termarjinalkan," sambungnya.
Dia mengatakan dirinya berbeda pendapat dengan Jerinx dalam hal menangani pandemi, dia pun mengaku tetap tancap gas memberikan dukungan pada UMKM.
Semua itu dilakukannya tanpa mengesampingkan protokol kesehatan. Niluh Djelantik mengungkapkan dia mendapat berbagai sebutan dari Jerinx.
Baca Juga: Jerinx Kembali Dipanggil Polisi Senin Pekan Depan atas Dugaan Kasus Pengancaman
"Ia menyebutku sebagai pembunuh imun, mengambil rezeki UMKM, politisi tak punya integritas, munafik, masih banyak sebutan lain darinya ditujukan padaku," tuturnya.
Niluh memaparkan bahwa tentu dia merasa kesal tetapi dirinya yakin bisa duduk bersama dan menjadikan suara mereka kekuatan cinta untuk mendukung kebaikan masyarakat tanpa saling menyakiti.
Sebab itu, mendapat ejekan dan pelecehan tidak membuatnya menjadi picik, cengeng, dan kemudian lapor ke pihak berwenang karena merasa terancam.
Baca Juga: Adam Deni Bawa Jerinx SID ke Jalur Hukum: Dia Bilang Akan Injak Kepala Saya di Trotoar
"Dua anak bangsa berselisih paham itu adalah wajar," katanya.
Niluh menjelaskan setiap orang dilahirkan dari latar belakang dan karakter berbeda, tetapi tetap masih dapat dibicarakan dan mencari jalan keluar.
"Aku tak setuju saat JRX ditahan tahun lalu. Tapi aku menghormati proses hukum yang berjalan," ujarnya.
Baca Juga: Diancam Dipenjarakan Lagi Soal Tuduhan Endorse Covid-19, Jerinx: Terpaksa Saya Harus Bersuara Lagi
"JRX diputuskan bersalah. Dia dipenjara dan menjalaninya dengan ksatria," lanjut Niluh Djelantik, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Instagramnya.
Kasus yang sekarang terjadi pun dihormatinya, hanya dia menyayangkan sikap dari seseorang yang dikatakan ingin menjadi kepala daerah tetapi memiliki rasa kebencian tanpa memanjangkan rasa sabar.
"Bagaimana jika kamu jadi pemimpin nanti, kamu laporkan rakyatmu sendiri saat kamu merasa tersinggung karena dilecehkan?" ucapnya.
Baca Juga: Jerinx Tak Akan Bersuara Lagi Soal Covid-19 dan Fokus Promil, Nora: Semoga Kali Ini Kamu Mendengar Nasihatku
Dia pun mengajak untuk belajar dalam berempati dan menjadi manusia sejati.
"Nggak usah kejauhan mau jadi kepala daerah kalau belum bisa kelola hati dan emosi," tutur Niluh Djelantik mengakhiri.***
