Diketahui bersama, pelaku UMKM saat ini terpuruk akibat dari dampak pandemi virus Covid-19.
Bahkan, pelaku UMKM di kawasan hak tanah ulayat tersebut menutup kegiatan usahanya.
Hal itu dikarenakan tidak lagi dikunjungi wisatawan yang biasanya datang dari berbagai daerah.
Baca Juga: Alasan Jokowi Kenakan Pakaian Adat Baduy di Pidato Kenegaraan Terungkap, KSP: Ingin Tepis Stigma Negatif
Wisatawan tersebut biasanya berasal dari Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi.
"Kami yakin pelaku UMKM akan dibanjiri pesanan setelah Bapak Presiden Jokowi memakai busana Badui itu," ujarnya.
Hingga saat ini, sebagian besar pelaku UMKM masyarakat Badui memproduksi aneka kerajinan tenun.
Sebut saja seperti batik Badui, pakaian kampret atau pangsi, selendang, souvenir atau cinderamata, kain pengikat kepala madu dan golok.
Baca Juga: Viral! Warga Baduy Bakar Tiga Unit Sepeda Motor Gegara Melanggar Adat
Sementara itu, pakaian yang dipakai Jokowi merupakan pakaian pangsit yang sehari-hari digunakan masyarakat Badui.
Sebelum pandemi Covid-19, pemukiman masyarakat Badui di Kampung Kadu Ketug diketahui selalu ramai.
Hal itu karena warga menggelar dagangan hasil kerajinan pelaku UMKM di bale-bale rumah.
Baca Juga: Miris! Hutan Sakral Suku Baduy Dirusak, 5 Penambang Liar Jadi Dalangnya
"Kami berharap pelaku UMKM warga Badui itu kembali bangkit," tutur Jaro Saija.
"Karena orang nomor satu di Indonesia mencintai busana adat masyarakat Baduy," sambungnya.***