Memperihatinkan, Gajah di Taman BEC Bali Terlihat Kurus Kering karena Kekurangan Makanan Selama Pandemi

- 8 Oktober 2021, 18:02 WIB
Foto gajah kurus di taman BEC Bali tersebar, dokter Hewan dari Belanda sebut sangat memprihatinkan.
Foto gajah kurus di taman BEC Bali tersebar, dokter Hewan dari Belanda sebut sangat memprihatinkan. /Supplied/Al Jazeera

Bahkan untuk jumlahnya sekarang diperkirakan berkurang setengahnya akibat perburuan gading, konflik manusia dan gajah, serta penggundulan hutan.

Perkembangan generasi dari tahun 1980 hingga 2005 setara dengan hanya satu setengah generasi gajah, tercatat 67 persen dari potensi habitat gajah sumatera punah.

Baca Juga: Sapi Kurbannya Berbobot Lebih dari 1 Ton, Irfan Hakim: Guys, Ini Kita Bawa Gajah

Gajah untuk BEC itu sendiri dan kebun binatang bersumber dari pusat penangkaran yang didirikan 30 tahun lalu di Sumatera untuk membantu menstabilkan spesies gajah yang punah.

Namun sebagai imbalannya sebelum pandemi menyerang, bisnis pelayanan wisata telah diizinkan untuk menjual pelayanan wisata gajah yang sangat menguntungkan.

BEC memasang tarif untuk naik gajah sebesar 230 dollar atau sekira Rp2.392.000 selama setengah jam untuk dua orang wisatawan.

Baca Juga: Seekor Gajah Jebol Dinding Dapur Warga dan Mengaduk-aduk Lemari Makanan

Selain itu kelahiran tiga bayi gajah selama 15 tahun terakhir menunjukkan BEC tidak hanya memenuhi tetapi juga melebihi persyaratan kesejahteraan hewannya.

Namun dalam foto yang diambil oleh salah seorang dokter hewan di taman BEC pada bulan Mei lalu, menunjukkan beberapa gajah terlihat kurus yang kekurangan gizi.

"Anda tidak dapat membayangkan seekor gajah sampai kurus dan mungkin anda tak tega melihatnya," kata Femke Den Haas, seorang dokter hewan dari Belanda yang telah bekerja untuk melindungi satwa liar di Indonesia selama 20 tahun.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x