"Berarti Rp50 Miliar per hari, Rp1,5 Triliun per bulan," sambungnya.
Yan Harahap menyayangkan sikap pemerintah yang dinilainya menjadikan rakyat sebagai mesin penghasil pundi-pundi rupiah.
"Lumayan buat nyicil utang! Tapi, rakyat kok dijadikan ladang bisnis?" tutur dia.
***