Sejarah Hari Pahlawan 10 November, Medan Pertempuran Surabaya yang Dijuluki 'Neraka'

- 4 November 2021, 12:28 WIB
Sejarah Hari Pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November, bermula dari pertempuran rakyat Surabaya melawan tentara Inggris.
Sejarah Hari Pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November, bermula dari pertempuran rakyat Surabaya melawan tentara Inggris. /Bone.go.id

PR BEKASI - Hari Pahlawan diperingati setiap tanggal 10 November.

Hari Pahlawan pada 10 November diperingati untuk mengenang perjuangan dan pengorbanan para pahlawan dalam mempertahankan kedaulatan Republik Indonesia.

Namun, alangkah baiknya jika kita tidak hanya mengenang jasa para pahlawan di Hari Pahlawan pada 10 November saja, tapi juga di hari lainnya.

Tak hanya dikenang, perjuangan dan pengorbanan para pahlawan juga patut kita jadikan inspirasi, sebagaimana tema Hari Pahlawan 10 November 2021 "Pahlawanku Inspirasiku".

Baca Juga: Link Logo Hari Pahlawan: Simak Makna dan Filosofinya untuk 10 November 2021 Nanti

Di antara kita mungkin ada yang belum tahu  sejarah kenapa tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Oleh karena itu, mari kita sama-sama mempelajari sejarah singkat Hari Pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November, sebagaimana Dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari situs resmi Kemdikbud.

Mengapa tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan ?

Pada 10 November 1945, terjadi pertempuran di Surabaya yang merupakan pertempuran besar antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Inggris.

Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, Banser Banyumas Bentangkan Bendera Merah Putih Sepanjang 1.000 Meter

Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, dan satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia.

Pertempuran di Surabaya pada 10 November 1945 juga menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.

Setelah gencatan senjata antara pihak Indonesia dan pihak tentara Inggris ditandatangani pada 29 Oktober 1945, keadaan berangsur-angsur mereda.

Meski demikian, tetap saja terjadi bentrokan-bentrokan bersenjata antara rakyat dan tentara Inggris di Surabaya.

Baca Juga: Abdul Rozak Minta Rp5 Miliar untuk Nikahi Ayu Ting Ting, Ivan Gunawan: Ayah Mau Tidur di Atas Duit?

Bentrokan-bentrokan tersebut memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby (Pimpinan Tentara Inggris untuk Jawa Timur) pada 30 Oktober 1945.

Kematian Jenderal Mallaby menyebabkan pihak Inggris marah kepada pihak Indonesia, dan berakibat pada keputusan pengganti Mallaby, yaitu Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh.

Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh mengeluarkan Ultimatum 10 November 1945, yang meminta pihak Indonesia menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan pada tentara AFNEI dan administrasi NICA.

Baca Juga: Wendi Cagur Kaget Sang Anak Ngobrol dengan Sosok Tak Kasat Mata: Gue Cuma Berusaha untuk Berani

Ultimatum 10 November 1945 juga berisi ancaman akan menggempur kota Surabaya dari darat, laut, dan udara, apabila orang-orang Indonesia tidak mentaati perintah Inggris.

Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh juga mengeluarkan instruksi bahwa semua pimpinan bangsa Indonesia dan para pemuda di Surabaya harus datang selambat-lambatnya pada 10 November 1945, pukul 06.00 pagi, di tempat yang telah ditentukan.

Namun, ultimatum itu tidak ditaati oleh rakyat Surabaya, sehingga terjadilah pertempuran Surabaya yang sangat dahsyat pada 10 November 1945, selama lebih kurang tiga minggu lamanya.

Medan pertempuran Surabaya kemudian mendapat julukan 'neraka', karena kerugian yang disebabkan tidaklah sedikit.

Baca Juga: Ayu Ting Ting Alami Kejadian Horor Saat Syuting di Rumah Wendi Cagur: Gue Langsung Kabur, Pulang

Pertempuran di Surabaya juga mengakibatkan sekitar 20.000 rakyat Surabaya menjadi korban, yanv sebagian besar adalah warga sipil. Selain itu, diperkirakan 150.000 orang terpaksa meninggalkan Kota Surabaya.

Tak hanya itu, tercatat sekitar 1.600 orang prajurit Inggris tewas, hilang, dan luka-luka serta puluhan alat perang rusak dan hancur.

Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat yang menjadi korban saat itu, serta melihat semangat membara tak kenal menyerah yang ditunjukkan rakyat Surabaya, membuat Inggris serasa terpanggang di neraka dan membuat kota Surabaya kemudian dikenang sebagai kota pahlawan.

Akhirnya, tanggal 10 November ditetapkan sebagai Hari Pahlawan sebagai bentuk penghargaan atas jasa dan pengorbanan para pahlawan dan pejuang kemerdekaan.***

Editor: Rika Fitrisa

Sumber: kemdikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah