"Tubuh ayah masih utuh. Hanya pipi sebelah kiri yang menyentuh ubin saja yang dagingnya agak rusak,” kata Bambang seperti ditulis Sulistiana dalam bukunya.
Jenazah Bung Tomo akhirnya dibawa pulang ke Indonesia, dan dilanjutkan ke Surabaya pada 3 Februari 1981.
Sesuai permintaan yang pernah disampaikan, Bung Tomo tidak dimakamkan di taman makam pahlawan tetapi di tempat pemakaman umum.
Bung Tomo dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional pada 2008, 17 tahun setelah meninggal. ***