Hal tersebut Erick Thohir jelaskan dalam webinar bertajuk 'Penanganan Pandemi Covid-19: Kontroversi Tes PCR Bisnis atau Krisis' yang digelas di Universitas Islam Indonesia (UII) di Yogyakarta, Kamis, 18 November 2021 kemarin.
Selain itu Erick Thohir mengatakan bahwa dirinya turut memberi dukungan pada awal tes PCR yang muncul pada Maret atau April 2021 untuk tes dan pelacakan pasien Covid-19 di Tanah Air.
Baca Juga: Jessica Iskandar Dilamar Vincent Verhaag, Erick Iskandar Sampaikan Pesan
Pada saat itu, lanjut Erick Thohir, dirinya mengaku belum mengerti terkait tes PCR.
"Tetapi berdasarkan hasil koordinasi dengan berbagai pihak, Kementerian BUMN memutuskan ikut membantu mengaktifkan 19 laboratorium PCR bekerja sama dengan rumah sakit BUMN dan sejumlah RS pemda," katanya menjelaskan.
Erick Thohir menjelaskan, sejak awal munculnya pandemi Covid-19, pemerintah sudah berupaya semaksimal mungkin untuk melayanai masyarakat dengan kerja kemanusiaan yang menganut recovery dan responsibility.
Kebijakan wajib PCR itu, kata dia, merupakan bagian dari serangkaian upaya tanpa henti pemerintah untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 lewat berbagai pintu yang ada.
"Kebijakan PCR sekali lagi merupakan bagian dari serangkaian upaya tanpa henti pemerintah yang diputuskan bersama-sama untuk perang melawan Covid-19 yang berlum selesai," tuturnya.***