Dia menambahkan bahwa pelaku bahkan tidak menggubris peringatan yang juga telah disampaikan ke RT setempat.
Aksinya melakukan karaoke dengan volume kencang pun tetap berlangsung pada malam hari.
Tidak hanya mengganggu kenyamanan di sekitar lokasi, volume musik yang kencang juga mengakibatkan bayi yang baru lahir di klinik korban terus menangis dan orangtuanya risih.
Korban akhirnya kembali mengingatkan pelaku agar memelankan volume musik di warungnya, tetapi tetap tidak diindahkan.
"Istri saya kembali menemui pemilik warung untuk menegur, saat itu karena suara musik cukup keras maka istri saya sedikit mendorong speaker hingga miring," tutur David.
Pemilik warung yang diketahui masih memiliki hubungan kerabat dengan korban pun marah, dan langsung menyiramkan air panas dari cangkir yang sedang digenggam.
Air panas itu mengenai bagian telinga, tangan, dan bahu korban hingga melepuh.
Korban pun sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.