Network
PR BEKASI – Influencer kesehatan dr. Tirta mengkritisi kewajiban karantina, menyusul kontroversi musisi Ahmad Dhani dan istrinya Mulan Jameela serta selebgram Rachel Vennya.
Meski tidak menyebut nama, dr. Tirta merujuk pada Ahmad Dhani, Mulan Jameela dan Rachel Vennya.
Dr. Tirta mempertanyakan aturan kewajiban karantina, yang ternyata diterapkan berbeda untuk Ahmad Dhani, Mulan Jameela dan Rachel Vennya.
Pada akun Instagram pribadinya, dr. Tirta mengunggah tulisan yang mempertanyakan penerapan aturan kewajiban karantina.
“Jadi kita harus karantina apa nggak setelah dari luar negeri? Dari edaran sih harus,” ujar dr. Tirta, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com.
Seperti diketahui, kewajiban karantina menjadi sorotan menyusul dua kasus terkait keharusan tersebut.
Dari kasus Rachel Vennya yang hanya dijatuhi hukuman percobaan karena menghindari karantina sepulangnya dari Amerika Serikat. Ia bahkan rela menyogok Rp40 juta agar bisa menghindari kewajiban karantina.
Majelis hakim PN Tangerang menyebut sikap sopan Rachel Vennya sebagai pertimbangan menjatuhkan putusan.
Baca Juga: BMKG: Sebanyak 49 kali Gempa Susulan Terjadi Pasca Gempa Laut Flores Nusa Tenggara Timur
Kemudian muncul kasus Ahmad Dhani bersama Mulan Jameela dan keluarga, yang menjalani karantina di rumah sepulang dari Turki.
Padahal aturan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Luar Negeri, jelas mengharuskan karantina dilakukan di tempat yang ditentukan.
Menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Suharyanto, belum ada aturan sanksi untuk pejabat negara yang melanggar karantina.
Mulan Jameela merupakan pejabat negara, dalam posisinya sebagai anggota Fraksi Gerindra DPR.
Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia Selasa 14 Desember 2021: Kasus Covid-19 Tembus 4.259.439 Jiwa
“Jadi sekarang gimana? Saya mau tanya kepada @kemenkes_ri, @kemlu_ri dan @bnpb_indonesia. Yang benar statement siapa?," lanjut dr. Tirta.
Ia menyebut dua temannya @indrakenz dan @paparich666 yang patuh menjalani karantina di hotel, meski harus mengeluarkan biaya mahal.
Menurutnya, karena ada yang bisa menjalani karantina di rumah, kedua temannya juga seharusnya dibolehkan.
“Kalau memang tidak bisa menyamaratakan aturan karantina, yo wis, biarkan saja karantina di rumah,” ujar dr. Tirta.***
