Network
PR BEKASI - Pemerintah sudah menerapkan kebijakan terkait karantina selama pandemi Covid-19.
kebijakan karantina tersebut di soroti oleh Susi Pudjiastuti.
Soal karantina yang ada di Indonesia ini, Susi Pudjiastuti merasa bingung sengan aturannya.
Sebelumnya, kebijakan pemerintah Indonesia mengenai karantina juga heboh di masyarakat.
Baca Juga: Kapal Asing Diizinkan Ikut Lelang Tangkap Ikan, Susi Pudjiastuti: Jangan Perbolehkan Lagi
Selanjutnya, Susi Pudjiastuti mempertanyakan soal aturan karantina di Indoneisa yang dinilai tidak jelas.
Ia heran kenapa aturan soal karantina di Indonesia ini sangat mudah untuk berubah.
"Kenapa aturan begitu mudah berubah?" tanya Susi Pudjiastuti di akun @susipudjiastuti yag diunggah pada, 16 Desember 2021.
Sebelumnya, karantina di Indonesia ditetapkan selama satu minggu, namun kemudian berubah.
"1 minggu karantina, berganti jadi 5 hari," tulis Susi Pudjiastuti.
Kemudian tak sampai di situ, aturan kembali berubah lagi.
Di mana karantina di Indonesia kemudian bisa dilakukan hanya dengan waktu tiga hari.
"Ini berlaku sd 2 mingguan yang lalu, mulai 3 Desember kembali ke 10 hari," ungkap Susi Pudjiastuti.
Baca Juga: Puan Maharani Tanam Padi di Tengah Hujan saat Kunjungan ke Jogja, Susi Pudjiastuti Berikan Tanggapan
Ia menilai bahwa karantina adalah sesuatu hal yang sangat penting di tengah pandemi Covid-19 ini.
Namun ia heran karena aturan karantina di tanah air ini malah sering berubah-ubah.
"Karantina penting tapi begitu mudah berubah," ungkap Susi Pudjiastuti, seperti diberitakan Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com dalam artikel berjudul "Tak Paham dengan Aturan Karantina di Indonesia, Susi Pudjiastuti: yang Patuh Merasa Tak Adil".
Hingga hal ini dinilainya akan membuat banyak orang makin tidak patuh pada aturan karantina.
Baca Juga: Aksi Susi Pudjiastuti Panen Semangka di Pangandaran, Warganet: Manis Nggak Bu?
Dengan begitu orang yang sudah patuh untuk mengikuti aturan malah merasa tidak adil.
"Banyak akhirnya tidak patuh. yang patuh merasa tidak adil," tukas Susi Pudjiastuti.*** (Prilangga Rosadi/PR Tasikmalaya)
