Kapolri Listyo Sigit Akhirnya Angkat Bicara Usai Tagar #PercumaLapor Polisi Berseliweran di Medsos

- 19 Desember 2021, 19:12 WIB
Kapolri Listyo Sigit menanggapi tagar yang viral #PercumaLaporPolisi, sebagai bentuk keluhan masyarakat.
Kapolri Listyo Sigit menanggapi tagar yang viral #PercumaLaporPolisi, sebagai bentuk keluhan masyarakat. /Humas Polri

PR BEKASI - Dewasa ini, media sosial terutama Twitter, selalu ramai dengan tagar #PercumaLaporPolisi.

Tagar #PercumaLaporPolisi mulai beredar sebagai wujud kekecewaan masyarakat terhadap kinerja kepolisian yang dinilai kurang.

Bahkan selain adanya tagar #PercumaLaporPolisi, ada pula tagar #1Hari1Oknum, hingga #NoViralNo Justice.

Polisi dinilai lamban dalam menindak suatu kasus, hingga harus diviralkan terlebih dahulu.

Masyarakat pun lebih percaya kemampuan media sosial dan netizen, dari pada pihak kepolisian.

Baca Juga: Capek jadi Waria, Pria ini Kembali ke Kodrat Semula, Banjir Pujian hingga Disebut Mirip Rizky Billar

Hal itu membuat Kapolri Listyo Sigit terusik, hingga kemudian mendesak jajarannya melakukan evaluasi, demi menghilangkan stigma buruk yang beredar.

Dalam artikel yang dirilis PikiranRakyat-Depok.com dengan judul Muncul Tagar #PercumaLaporPolisi #NoViralNoJustice, Kapolri Listyo: Harus Dievaluasi, Disisi Mana yang Kurang, Kapolri menyampaikan hal itu saat memberikan arahan dalam "Rapat Koordinasi Analisa dan Evaluasi (Rakor Anev) Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) Polri" di Yogyakarta, yang disiarkan melalui platform YouTube Divisi Humas Polri, dipantau dari Jakarta.

"Ini waktunya kita berbenah untuk melakukan hal yang lebih baik. Bagaimana kita melihat perkembangan medsos terkait peristiwa yang diupload. Ini menjadi tugas kita semua," kata Kapolri Listyo Sigit.

Adapun Kapolri Listyo Sigit mengatakan bahwa terkait tagar #NoViralNoJustice, masyarakat membuat perbandingan antara kasus yang dimulai dengan viral, dengan kasus yang dimulai dengan laporan ke polisi.

Baca Juga: Prediksi Ikatan Cinta 19 Desember 2021, Temuan Baru dari Aldebaran Buat Andin Merasa Sangat Terpukul

Kapolri Listyo menyatakan menurut kacamata masyarakat kasus yang diviralkan cenderung selesai dengan cepat, bahkan hingga memunculkan tagar #ViralForJustice.

"Fenomena ini harus dievaluasi, kenapa terjadi. Kemudian sudah melekat di masyarakat harus viral, kalau tidak viral prosesnya tidak akan berjalan dengan baik," kata Kapolri Listyo Sigit, seperti dikutip dari Antara.

Atas dasar itu, Kapolri Listyo menekankan kepada jajaran Polri harus menerima semua persepsi yang muncul di masyarakat. Menurutnya, hal tersebut dilakukan guna sebagai bagian dari evaluasi dan kritik untuk Polri.

Kapolri Listyo menyatakan bahwa adanya kritik dari masyarakat, maka jajaran Polri harus memperbaiki diri, berbenah melakukan hal yang lebih baik lagi, dan memenuhi harapan masyarakat.

Baca Juga: Malas Olahraga tapi Ingin Berat Badan Turun? Dr. Saddam Ismail: Coba Hentikan 5 Kebiasaan Ini

Ia menegaskan bahwa, kehadiran Polri dalam operasi kemanusiaan diapresiasi oleh masyarakat. Tentunya hal ini menunjukkan adanya harapan dan kepercayaan masyarakat terhadap Polri yang melayani dan mengayomi.

"Ini menjadi bagian tugas jajaran untuk mengevaluasi, di sisi mana yang masih kurang terkait perjalanan organisasi Polri, baik secara perilaku individu sehingga kemudian diperbaiki," kata Kapolri Listyo Sigit.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa evaluasi menjadi bagian dari Polri yang tidak antikritik terhadap masukan dari masyarakat.

Kemudian menurutnya, personel Polri harus mampu keluar dari zona nyaman untuk mewujudkan harapan masyarakat sebagai Polri yang dicintai dan diharapkan masyarakat.

"Pilihannya hanya satu, yakni harus keluar dari zona nyaman sehingga organisasi kita bisa menjadi organisasi modern," kata Kapolri Listyo Sigit.*** (Pikiran Rakyat Depok/Erta Darwati)

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Pikiran Rakyat Depok


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x