Ogah Dipimpin Pembohong, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat: Beri Janji Palsu pada Rakyat

- 24 Desember 2021, 15:00 WIB
Benny K Harman mengaku ogah dipimpin oleh pembohong, yang hanya beri janji palsu saat kampanye.
Benny K Harman mengaku ogah dipimpin oleh pembohong, yang hanya beri janji palsu saat kampanye. / Instagram.com/@bennykharman

PR BEKASI - Beberapa waktu lalu Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha mengumumkan jika dirinya enggan dipimpin oleh pemimpin pembohong.

Giring Ganesha menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak bisa digantikan oleh seorang pembohong.

Oleh karena itu, Giring Ganesha enggan memiliki pemimpin yang punya rekam jajak menggunakan isu SARA untuk duduk di kursi kepemimpinannya.

Giring pun tak menyebutkan clue dari sosok yang telah disindirnya tersebut.

Baca Juga: Fuji Dituduh Dekati Thariq Halilintar demi Uang, Denny Darko: Apakah Memang Perasaannya Ini Tulus?

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman menegaskan jika dirinya enggan dipimpin oleh pembohong, yang suka memberi janji palsu.

Dalam artikel yang dirilis Pikiran Rakyat Depok dengan judul Ketum Demokrat: Rakyat Indonesia Tidak Ingin Pemimpin Negara Ini di Tangan Pembohong, menurut Benny, sosok pembohong tersebut tidak layak dipilih untuk menjadi pemimpin lantaran tidak menepati janji saat masa kampanye.

Hal itu disampaikan Benny melalui akun Twitter pribadinya @BennyHarmanID, pada Kamis 23 Desember 2021.

"Siapapun rakyat Indonesia tidak ingin pemimpin negara ini di tangan pembohong. Yaitu pemimpin yang memberi janji palsu kepada rakyat saat kampanye hanya sekadar untuk disukai sesaat dan dipilih rakyat," ujar Benny seperti dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com.

Baca Juga: Fuji Pamer Foto Saat Gendong Bayi, Thariq Halilintar Langsung Singgung Rencana Jumlah Momongan: 11 Gak Sih?

Kemudian, Benny mencontohkan perilaku pemimpin yang berbohong saat kampanye mengaku akan perkuat KPK tapi justru setelah dipilih malah bertindak sebaliknya.

Meski begitu, Benny tidak membeberkan siapa sosok yang dimaksud.

"Contoh, saat kampanye bilang akan perkuat KPK, nyatanya malah melemahkan," ujarnya.

Benny menilai sosok pemimpin yang berbohong kepada rakyat itu menggunakan strategi manipulatif sehingga mengabaikan moralitas.

"Pemimpin dgn kepribadian Machiavellian punya kecenderungan manipulatif dan ekploitatif, cirinya ditandai dengan intensi dan kemampuan menggunakan strategi manipulatif, dan mengabaikan moralitas yang umum berlaku. Citra diri berlebihan dan bohongi rakyat itu hal biasa baginya," katanya.*** (Pikiran Rakyat Depok/Devi Nurlita)

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Pikiran Rakyat Depok


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah