Meski Disebut Jadi Sumber Virus Corona, Kelelawar Masih Dikonsumsi di Indonesia

- 13 Februari 2020, 12:36 WIB
Kelelawar.*
Kelelawar.* /PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT - Virus corona pennyebab penyakit pneumonia yang berasal dari Wuhan, Tiongkok, diduga ditularkan kelelawar.

Virus corona diyakini berasal dari pasar makanan di kota Wuhan, Tiongkok yang menjual satwa liar secara ilegal.

Para ahli kesehatan berpendapat, virus corona mungkin berasal dari kelelawar, kemudian ditularkan ke manusia melalui spesies lain.

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Reuters, di Tiongkok, virus corona telah membunuh lebih dari 1.000 orang dan menginfeksi lebih dari 42.700 jiwa.

Baca Juga: Sebagian Wilayah Kabupaten Sleman Dihujani Abu Akibat Erupsi Gunung Merapi

Baca Juga: Viral Video Siswa SMA Dipukuli Guru di Bekasi, Wakil Wali Kota Bereaksi

Dari jumlah pasien yang terinfeksi tersebut, ada di antaranya yang dinyatakan sembuh dan dapat meninggalkan rumah sakit di Tiongkok.

Para ilmuwan juga menduga bahwa salah satu alasan virus corona bisa menginfeksi manusia adalah karena manusia secara langsung mengkonsumsi kelelawar.

Memakan kelelawar sudah jadi tradisi masyarakat Tiongkok sejak lama. Berbagai macam olahan kelelawar banyak ditemui di negara tersebut. Orang Tiongkok sangat gemar menyantap sup kelelawar.

Daging kelelawar juga rupanya populer di beberapa wilayah di Indonesia. Meksi demikian, sampai saat ini Indonesia masih dinyatakan aman dari virus corona.

Baca Juga: Chelsea dan Ajax Capai Kata Sepakat Soal Transfer Hakim Ziyech

Kelelawar tersebut secara tradisional dimakan masyarakat Minahasa di Sulawesi Utara dalam bentuk hidangan seperti kari yang disebut Paniki. Kelelawar utuh digunakan unntuk hidangan Paniki, termasuk kepala dan sayap.

"Itu (virus corona) tidak mempengaruhi penjualan," kata penjual kelelawar Stenly Timbuleng yang bertempat di Tomohon, Sulawesi Utara, di selatan Manado.

Di Indonesia, bukan hanya pasar, beberapa restoran menyediakan menu daging kelalawar.

Pada hari-hari biasa, Timbuleng menjual 50-60 kelelawar dan selama periode perayaan, dia bisa menjual hingga 600.

“Kelelawar adalah protein asli favorit, terutama di Sulawesi Utara,” ujar pakar kuliner Indonesia, William W. Wongso.

Para koki akan menghilangkan kelenjar dari ketiak dan leher kelelawar sehingga tidak ada lagi bau busuk.

Terlebih, pada kelelawar yang sudah siap dipanggang atau dibakar untuk menghilangkan bulunya.

Kemudian, seluruh kelelawar, termasuk kepala dan sayapnya, dicincang dan dimasak dalam rebusan bumbu, rempah-rempah, dan santan hampir seperti kari.

Banyak restoran Manado di Jakarta telah menghapus kelelawar dari menu mereka.***

Editor: Yusuf Wijanarko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x