Dokter Spesialis Jiwa Siloam hingga Adjie Santosoputro Angkat Bicara Soal Psikolog Abal-abal

- 17 Februari 2020, 17:45 WIB
ILUSTRASI dokter.*
ILUSTRASI dokter.* /DOK PR/

PIKIRAN RAKYAT - Dedy Susanto, Doktor Psikologi yang kontroversial lantaran lisensi dan izin prakteknya tidak ada di HIMPSI, hingga kredibelitasnya juga dipertanyakan.

Dirinya juga menjelaskan kalau dirinya memang bukan psikolog meski memiliki gelar S1 dan S3 bidang psikologi.

Saya memang bergelar S1 dan S3 Psikologi, di bio saya cantumkan gelas S3 psikologi saya dengan doktor psikologi. Apakah saya salah mencantumkan doktor psikologi? Saya baru salah kalau saya Cuma cantumkan Dedy Susanto,S.Psi, M.Psi (psikologi red.),” tulis Dedy di akun instagramnya.

Baca Juga: Dedy Susanto, Doktor Psikologi Diduga Lakukan Pelecehan Seksual Terhadap Pasiennya

Hingga kini, puluhan korban yang menjadi korban tindak asusila Dedy berkedok terapi banyak melaporkan kepada Revina, dan cerita-cerita para korban tersebut dihimpun dalam satu akun instagram dengan nama akun @korbandedysusanto.

Atas terkuaknya sisi gelap ‘doktor psikologi’ tersebut dan banyak memakan korban, Jiemi Ardian Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa di Siloam Hospital Bogor angkat bicara mengenai kasus ini.

Menurut Jiemi dalam akun Instagramnya @jiemiardian menyatakan sebelum melakukan terapi, sebaiknya kita harus mencari legalitas psikolog tersebut, lalu mengecek keterampilan terapisnya, dan harus melakukan di ruang terapi.

Baca Juga: Lampaui “Goblin”, “Crash Landing on You” Capai Rating Tertinggi

Cek dulu ya kalo mau ke psikolog, terdaftar di mana? Ada HMPSI dan ada IPK (ikatan psikolog klinis red.), yang melakukan psikoterapi itu psikolog klinis,” tulisnya.

Klien berhak menolak, pindah terapis, second opinion, atau bahkan melaporkan,” katanya.

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Instagram @jiemiardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x