PR BEKASI - Utang pemerintah Indonesia yang semakin meningkat masih menjadi sorotan banyak pihak.
Per akhir September 2021 lalu, utang pemerintah Indonesia tembus Rp6.711,52 triliun.
Pemerintah Indonesia pun langsung mendapat kritikan pedas dari banyak pihak usai adanya lonjakan utang tersebut.
Baru-baru ini mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menyinggung utang Indonesia yang dinilai terlalu banyak.
Bahkan Gatot menilai 60 persen pejabat eksekutif Indonesia melakukan praktik maling uang rakyat (korupsi).
"Korupsi ugal-ugalan, yang 60 persen di antaranya dilakukan para eksekutif justru di saat krisis (pandemi), dimana masyarakat membutuhkan pertolongan negara," ujar Gatot Nurmantyo di YouTube Refly Harun, Minggu, 9 Januari 2022, sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com dengan judul Gatot Nurmantyo Blak-blakan Sebut Indonesia Terlilit Utang Besar: Jadi Beban Generasi Masa Depan.
Praktik korupsi kata Gatot menjadikan Indonesia terlilit utang besar sehingga akan membebani generasi masa depan.
"Bangsa ini, negara ini dililit utang yang luar biasa. Sejak 2014 meningkat 2,5 kali lipat. Total utang publik, pemerintah BUMN, dan Bank Indonesia sekitar Rp13.000 triliun atau 80 persen dari PDB," ucapnya.