Yakin Dilindungi Negara, Ade Armando Tak Mau Seperti Munir: kalau Bisa Jangan Mati Dibunuh

- 19 Januari 2022, 22:00 WIB
Dosen Komunikasi UI, Ade Armando.
Dosen Komunikasi UI, Ade Armando. /Antara/Fianda Rassat/

PR BEKASI - Pegiat media sosial, Ade Armando, selama ini dikenal dengan sikap dan komentar kerasnya terhadap kaum yang dianggap intoleran.

Namun, beberapa komentar serta cuitannya kepada beberapa kelompok atau hal berbau agama ini juga kerap kali bersifat kontroversial.

Bahkan, Ade Armando pun sempat terlibat kasus hukum akibat dari ocehannya di laman Facebook pada 2017.

Sehubungan dengan sikapnya itu, dosen Universitas Indonesia ini menyatakan jika banyak pihak yang mulai berani bersuara setelah melihat aksinya.

Baca Juga: Ramal Atta Halilintar Tak Ada Saat Aurel Hermansyah Kontraksi Dadakan, Denny Darko: Mendadak Dibawa

"Barangkali Anda lihat saya tuh semakin berani ya, karena saya merasa saat ini negara akan melindungi orang seperti saya," katanya.

Dia menegaskan jika itu yang dirasakannya (negara akan melindungi), dan menurutnya perasaan dilindungi ini tidak berlebihan.

Pasalnya akademisi ini menilai bahwa bahkan Polisi saat ini telah berani berhadapan dengan kelompok intoleran.

Ade Armando mencontohkan sosok Kapolri Jenderal Listyo Sigit, yang disebutnya berani bersikap tegas kepada siapapun yang mengancam keutuhan NKRI, begitupun ketika di bawah komando Mendagri Tito Karnavian.

"Sekarang mereka seperti, 'oke Anda jangan main-main dengan kami. Kami akan melindungi NKRI dan kami akan tangkap kalian kalau kalian itu memang membahayakan bangsa ini'," ucapnya.

Baca Juga: Ramalan Shio Babi, Anjing, Ayam Kamis, 20 Januari 2022: Simak yang Beruntung Hari Ini

Akan tetapi, Ade mengakui bahwa dirinya masih memiliki risiko jika ternyata negara tidak hadir melindunginya.

Dia menilai hal itu sebagai salah satu risiko yang memang harus diambilnya karena berani bersikap.

Dosen FISIP ini mengaku telah belajar sejarah dari orang-orang yang mengambil pilihan untuk bersuara dan mengkritik ketidakadilan walau harus membayar dengan sangat mahal.

"Tapi kemudian kalau kita melihat dalam perspektif yang lebih luas sejarah," tuturnya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored.

"Barangkali orang semacam, taro lah katakan Pramoedya Ananta Toer atau orang seperti Munir, tapi lihat legacy dia, saya nggak mau jadi Munir. Kalau bisa ya jangan mati dibunuh lah," ujarnya.

Ade pun berharap ke depannya sosok yang berani bersuara tak mendapat ancaman dan bisa meninggal secara normal.

Tetapi kembali pada pernyataannya, orang-orang seperti Munir merupakan sosok luar biasa karena berani mengambil sikap untuk bersuaea.

Sosok-sosok tersebut berani kehilangan nyawa dan memahami risiko tersebut, dan mereka juga benar-benar kehilangan nyawa karenanya.

Akan tetapi, Ade Armando menambahkan, warisan keberanian yang diturunkan sosok-sosok seperi Munir ini masih terasa sampai sekarang bagi bangsa.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: YouTube Akbar Faizal Uncensored


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x