Kritik Keras DPR, Salim Said: Mereka Tidak Mau Mengerjakan Sesuatu yang Tidak Menguntungkan

- 27 Januari 2022, 20:30 WIB
Guru Besar Ilmu Politik, Prof Salim Said.
Guru Besar Ilmu Politik, Prof Salim Said. /Tangkapan layar YouTube Akbar Faizal Uncensored

PR BEKASI - Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan), Prof Salim Said, memberikan kritik terhadap lembaga Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Indonesia.

Dalam kritiknya, Salim Said mengingatkan kejadian ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan kepada DPR untuk segera menyelesaikan Undang-Undang yang tertahan selama beberapa bulan.

Salim Said mengatakan Undang-Undang yang diminta disegerakan oleh Jokowi mengenai kejahatan seksual, yang dalam beberapa waktu ini ramai diberitakan.

"Ketika tiap hari muncul berita pemerkosaan, kalau itu di jalan ya sudahlah, ini guru mengaji. Berapa banyak orang Islam di DPR kok tidak mau mengerjakan (RUU PKS)," katanya.

Baca Juga: Bocoran One Piece 1039, Dua Kaisar Dijatuhkan, Kekuatan Momonosuke Bangkit

Sehingga karena tidak ada kelanjutan dalam penyelesaian Undang-Undang, Jokowi pun sampai harus memerintahkan berbagai menteri untuk bekerja sama dengan DPR.

"Mereka tidak lagi menentukan, mereka tidak mau mengerjakan sesuatu yang tidak menguntungkan segera bagi mereka," ucapnya.

Dia mengungkapkan oligarki tidak akan diuntungkan jika Undang-Undang melarang atau mencegah serta menghukum pelaku pemerkosaan disahkan.

Intelektual politik militer ini menegaskan yang diuntungkan adalah bangsa ini, yang memelas agar Undang-Undang dapat melindungi korban kekerasan seksual.

Baca Juga: Barang Raffi Ahmad Kerap Dirusak Orang Tanpa Ganti Rugi, Merry Kesal: Terlalu Baik Jadi Dibegoin

"Anak datang mengaji diperkosa, oleh guru-guru agama, sebagai orang Islam saya malu dan marah. Di DPR itu berapa banyak yang disumpah dengan Quran, apa yang mereka lakukan?" ujarnya.

Salim Said menyayangkan DPR harus diingatkan oleh Jokowi terlebih dahulu. Padahal semestinya para anggota dewan tersebut membuat Undang-Undang yang menguntungkan rakyat tanpa harus menunggu perintah presiden.

"After all konsep itu sudah ada di DPR, nggak dikerjain, itu contoh menarik. Bahwa DPR kita itu tidak bekerja sebagaimana mestinya, ini berbahaya," katanya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored.

Dia mengungkapkan bahwa apabila lembaga hukum tidak berfungsi sebagaimana mestinya maka akan timbul hukum jalanan.

Besar kemungkinan para pemerkosa yang telah menyalahgunakan kekuasaan posisi mereka kemungkinan akan ditangkap dan dibunuh oleh rakyat di jalanan.

"Bagaimana kalau rakyat sudah marah? Orang-orang yang ditangkap memerkosa itu, menyalahgunakan kekuasaannya sebagai guru agama, guru ngaji itu ditangkap oleh rakyat dan dibunuh di jalanan," ujarnya.

"Ini kan mereka tidak pikirkan, mereka sudah dilantik, sudah dipilih, diberi tugas, dibayar dengan baik tapi mereka nggak mengerjakan tugasnya," tandas Salim Said.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: YouTube Akbar Faizal Uncensored


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x