Habib Hanif Singgung NU yang Dulu Tolak Aturan Volume Suara Adzan: kok Sekarang Malah Sebaliknya

- 10 Maret 2022, 20:28 WIB
Menantu HRS, Habib Hanif.
Menantu HRS, Habib Hanif. /Tangkapan Layar YouTube Refly Harun

Dia menyampaikan rasa setujunya bahwa dalam adzan memang ada adab, akhlak, dan tata cara karena itu semua dibahas dalam fiqih yang berkaitan dengan hukum, adab, akhlak adzan.

Akan tetapi, dia mengingatkan untuk tidak melupakan jika salah satu syiar paling penting mengenai adzan adalah mengangkat suara.

Baca Juga: Chef Renatta Heran dengan Iklan Zaman Sekarang, Juri Masterchef Indonesia ini Beri Komentar Menohok

Seseorang yang melaksanakan adzan disebut sebagai muadzin atau mengumumkan, sehingga dalam bahasa Arabnya diartikan sebagai pengumuman.

"Namanya pengumuman artinya dia ingin mencakup seluas mungkin sejauh mungkin objek yang ingin dia capai," ucapnya.

Karena itu, dalam melantunkan adzan memenuhi salah satu syiar paling menonjol yakni mengangkat suaranya sejauh mungkin.

Baca Juga: Live Action One Piece Sambut 6 Pemeran Baru, Vincent Regan akan Berperan Sebagai Monkey D Garp

Artinya, dia menjelaskan, cakupan dari adzan harus sejauh atau sekencang mungkin.

"Jangan diatur-atur sedemikian rupa. Karena gini, saya setuju dengan NU tahun 2012, saya baca di salah satu portal berita ada jejak digitalnya," ujarnya.

Dia menambahkan bahwa pada tahun 2012, Wakil Presiden Boediono pernah melontarkan wacana untuk pengaturan volume suara adzan.

Halaman:

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah