Disebut Luhut sebagai Partai Pendukung Tunda Pemilu, Politisi Demokrat Menyanggah: Tidak Mungkin

PR BEKASI - Ditanya terkait kemungkinan Presiden Joko Widodo menjabat tiga periode, Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan bicara soal ‘big data’.

Menurut dia, dalam big data yang diamati, ada sejumlah partai politik yang menginginkan penundaan pemilu, yang sedianya dilakukan 2024.

Sedikitnya, ada tiga partai politik di Indonesia, yang menghendaki itu, kata dia dalam podcast Deddy Corbuzier.

Baca Juga: Spoiler Forecasting Love And Weather Episode 9, Akan Ada Pertengkaran yang Berbeda Song Kang dan Yoon Bak

"Ya itu rakyat ngomong. Nah, ceruk ini kan ada di Partai Demokrat, ada di Partai Gerindra, PDIP, ada yang di PKB, ada yang di Golkar, ada di mana-mana ceruk ini,” kata Luhut Binsar Pandjaitan.

Soal mungkin atau tidak mungkin Jokowi menjabat lebih dari dua periode menurut dia, DPR-MPR yang menentukan. 

Jika DPR-MPR yang menjadi representasi suara rakyat mendukung, itulah jawabannya.

Baca Juga: Sudah Vaksin Booster Masih Terkena Covid-19? Simak 8 Penyebabnya Menurut dr. Reisa Broto Asmoro

"Konstitusinya sekarang ini dua periode, ya beliau taat dua periode, tapi kalau tiba-tiba nanti ada yang bilang 'kita rakyat ini minta begini, begini, begini' terus DPR berproses, partai politik berproses segala macam, terus sampai di MPR bilang karena keadaan situasi 'ya udah kita tunda dulu deh satu hari, atau setahun, atau dua tahun, atau tiga tahun' ya itu kan sah-sah aja," katanya dikutip Pikiran-Rakyat Bekasi dari YouTube Deddy Corbuzier, Sabtu, 12 Maret 2022.

Merespons nama partainya disebut Luhut, seorang politisi Demokrat, Rachlan Nashidik angkat bicara.