Dedi Mulyadi Heran dengan Crazy Rich, Sebut Banyak Fenomena Aneh di Indonesia

- 15 Maret 2022, 14:05 WIB
Dedi Mulyadi soroti fenomena Crazy Rich.
Dedi Mulyadi soroti fenomena Crazy Rich. /Tangkapan layar Instagram @dedimulyadi71

PR BEKASI – Dedi Mulyadi yang merupakan anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar, menyoroti fenomena Crazy Rich yang sedang marak di Indonesia.

Mantan Bupati Purwakarta tersebut mengaku heran dengan fenomena orang yang mendapat kekayaan secara instan dengan hasil memuja di dunia maya yang kemudian malah ditangkap oleh polisi.

Hal tersebut dikatakan oleh Dedi Mulyadi ketika dihubungi dari Purwakarta pada Selasa, 15 Maret 2022.

"Di Indonesia banyak fenomena yang aneh. Mereka anak-anak muda yang tiba-tiba kaya karena memuja pada dunia maya dan dunia digital kemudian digunakan untuk kepentingan pribadi, kemudian ditangkap polisi,” katanya.

Baca Juga: Rahasia One Piece 1044, Sun God Nika Adalah Nama Asli dari Joy Boy, Julukan Bagi Sosok Pembebas Budak

“Crazy Rich banyak yang memuja di dunia maya, tumbalnya ya orang yang berharap kaya," tambah Dedi Mulyadi.

Diketahui, saat ini polisi telah menangkap dua tokoh yang dijuluki Crazy Cich karena diduga melakukan kasus penipuan sehingga menimbun kekayaan untuk kepentingan sendiri.

Kedua tokoh tersebut adalah Indra Kenz yang dijuluki Crazy Rich Medan, serta Doni Salmanan yang dijuluki Crazy Rich Bandung.

Kedua Crazy Rich tersebut saat ini diketahui telah ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi dalam kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Baca Juga: Lindungi Privasi Artisnya, Mantan Karyawan YG Entertainment Sebut BLACKPINK Tak Memilik Staf Laki-laki

Diketahui, nilai kerugian yang didapatkan oleh para korban dalam kasus penipuan tersebut totalnya mencapai ratusan miliar rupiah.

Menurut penilaian Dedi Mulyadi, para Crazy Rich tersebut bergelut dalam sebuah permainan aplikasi digital yang berujung pada penipuan hingga merugikan masyarakat.

Dirinya juga menambahkan bahwa permainan tersebut sengaja didesain untuk tidak dapat dimenangkan oleh siapapun sehingga menyebabkan kerugian yang besar terhadap masyarakat.

Anggota DPR tersebut juga menyamakan aplikasi digital tersebut dengan praktek pesugihan untuk mendapatkan kekayaan instan.

Baca Juga: Ramalan Shio Tikus, Kerbau, Macan, dan Kelinci Hari Ini, 15 Maret 2022: Ketiban Hoki

"Kalau zaman dulu orang pengen kaya, mereka memuja ke gunung nanti ada yang dikorbankan dan nanti yang menumbalkannya jadi kaya,” katanya.

“Sekarang mereka memuja pada dunia maya kemudian yang dikorbankan para warganet. Itu sama saja," tambahnya.

Oleh karena itu, Dedi Mulyadi meminta masyarakat untuk lebih waspada lagi terhadap segala hal di dunia maya atau dunia digital.

Menurutnya, segala sesuatu memerlukan proses dan tidak ada yang instan, termasuk untuk menjadi kaya.

Baca Juga: Jadwal Bali United Menuju Juara BRI Liga 1, Dihadang Arema FC

"Tidak ada hal yang tiba-tiba datang. Kalau ada yang tiba datang, itu memuja namanya," katanya dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Tak sampai di situ, dirinya juga meminta masyarakat untuk tidak percaya lagi terhadap metode cepat kaya dengan instan seperti yang digaungkan oleh para Crazy Rich.

Menurut Dedi Mulyadi, masyarakat harus mewujudkan harapan mereka di dunia nyata dan bekerja keras bila ingin cepat kaya.

Terakhir, dirinya berharap polisi dapat mengusut lebih luas kasus penipuan lainnya agar masyarakat yang dirugikan tidak bertambah.

Baca Juga: 10 Link Twibbon Hari Perawat Nasional yang Bertepatan Pada 17 Maret 2022

"Mudah-mudahan polisi bisa terus mengusut berbagai pihak yang menjadikan dunia digital sebagai lahan bisnis dengan melakukan penipuan, pemerasan terhadap orang lain," katanya.***

Editor: Dini Novianti Rahayu

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x