Ia menyebutkan bahwa keadaan yang akan dirasakan para jemaah haji tidak seperti pada saat berada di kawasan Indonesia.
Pada saat di Indonesia, saat merasakan hawa panas, reaksi dari tubuh manusia biasanya akan mengeluarkan keringat.
Baca Juga: Menu Sandwich Bakso dari Daging Sapi, Semakin Menambah Keseruan Momen Idul Adha Anda
Tetapi, pada saat menghadapi suhu panas di Arab Saudi, reaksi tubuh tidak akan mengeluarkan keringat.
Hal tersebut yang menyebabkan para jemaah haji tidak akan menyadari kondisi tubuh yang sedang mengalami dehidrasi.
“Cuaca di sini memang panas banget dan tidak mengeluarkan keringat, beda dengan di Indonesia, kita bisa merasa gerah. Di sini kita merasa baik baik aja karena tidak ada penanda, kalau di indonesia kan ada penanda, contohnya berkeringat,” kata dr. Eva Delsi.
dr. Eva juga menyebutkan, akbibat dari dehidrasi pada saat mengahdapi suhu panas ektrim dapat menyebabkan berbagai permasalahan pada tubuh.
Kondisi tubuh tersebut seperti mual, kulit terasa kering, delirium (berperilaku seperti orang bingung), serta heat stroke yang ditandai gangguan kesadaran atau pingsan.
Untuk itu, jemaah haji dapat mengantisipasi hal tersebut dengan minum air putih sesering mungkin (minimal 5 botol per hari) sebelum merasa haus.