Network
/photo/2021/12/17/2703980559.jpg)
PR BEKASI - Baru-baru ini masyarakat diramaikan dengan adanya aksi pelecehan seksual di angkutan umum di DKI Jakarta.
Pelecehan seksual sering diberitakan terjadi di angkutan umum seperti angkot dan kereta.
Terkait hal itu, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta membatalkan rencana penerapan pemisahan penumpang laki-laki serta perempuan di dalam angkutan umum kota (angkot).
Baca Juga: Lirik dan Terjemahan Lagu Glimpse of Us – Joji, Bikin Galau Satu Dunia
Sebelumnya aturan itu memang sudah direncanakan demi mencegah potensi terjadinya pelecehan seksual yang sering terjadi.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub), DKI Syafrin Liputo, pada wak media Rabu, 13 Juli 2022.
"Pemisahan penumpang laki-laki dan perempuan di dalam angkot saat ini belum dapat dilaksanakan," ujar Syafrin Liputo.
Baca Juga: Drama Korea Anna Tayang di Mana? Simak Link Nonton dan Jadwal Tayang Episode 1 hingga Tamat
Namun menurut Syafrin meski rencana tersebut dibatalkan, pihaknya akan membentuk Pos Sapa yaitu Sahabat Perempuan dan Anak.
Syafrin menyebut pembentukan Pos Sapa akan diterapkan di moda transportasi umum melalui nomor aduan di 112.
Saat ini layanan Pos Sapa tersebut telah ada dan diterapkan di 23 halte TransJakarta.
Baca Juga: Bacaan Doa Setelah Sholat Witir, Lengkap dalam Latin dan Terjemahan
Adapun layanan Pos Sapa tersebut diketahui berada di 13 stasiun MRT dan enam stasiun LRT Jakarta.
Terbaru, aturan itu akan diterapkan di angkot, demikian pernyataan Kadishub DKI Jakarta.
"Direncanakan ke depan Pos Sapa akan terus ditambahkan termasuk menjangkau layanan angkot," ujar Syafrin dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari PMJ News pada Rabu, 13 Juli 2022.
Baca Juga: Spoiler dan Link Nonton Jinxed at First Episode 9, Seul Bi Balik ke Pasar Seodong usai Pisah dari Soo Kwang
Syafrin menjelaskan, nantinya pengemudi angkutan umum yang tergabung dalam program Jaklingko juga telah dilakukan pendidikan dan pelatihan.
Pelatihan tersebut termasuk penanganan dan cara bertindak dalam menghadapi keadaan darurat saat pelecehan seksual terjadi.***
