Network
Baca Juga: Ferdy Sambo Dilaporkan ke KPK, Pelapor Jelaskan Motifnya
Namun, kata Refly Harun, motif Ferdy Sambo itu masih perlu dipertanyakan.
Pasalnya, ia diketahui tidak menyaksikan langsung perbuatan Putri Candrawathi dan Brigadir J di Magelang, melainkan hanya mendengar dari Kuat Ma'ruf.
"Maka, apakah iya Ferdy Sambo tiba-tiba tergerak untuk merencanakan pembunuhan? Kalau begitu, kejam sekali dia. Kejam sekali. Baru mendengar isu saja, dia sudah membunuh orang, kejam sekali," tegas Refly Harun.
Refly Harun juga mempertanyakan mengapa Ferdy Sambo sampai berkonspirasi dengan para ajudan yang berpangkat jauh lebih rendah dibandingkan dirinya.
Dalam hal ini adalah Bharada E alias Bharada Richard Eliezer dan Bripka RR alias Bripka Ricky Rizal.
"Dia kan jenderal, dia tinggal panggil (anak buah) saja. Dia panggil Bharada E, dia panggil ini, semuanya. Kenapa dia harus berkonspirasi seperti akan menghadapi orang yang kuat, atasan, orang yang hebat sehingga harus berkomplot?" ujarnya.
Menurut alumni Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada itu, Ferdy Sambo sebagai jenderal bintang dua tidak mungkin takut terhadap Brigadir J yang berpangkat jauh di bawahnya.
Karena itu, pembunuhan secara berkomplot yang dilakukan oleh mantan Ketua Satgasus Merah Putih itu merupakan hal yang janggal dan tidak dapat dicerna logika.
