Dalam putaran pertama, ITPC akan menggandeng 20 vendor makanan dan minuman asal Indonesia, dengan masing-masing lima jenis produk. Sehingga totalnya menjadi seratus produk.
Robby juga mengatakan, bahwa saat ini pihaknya mengejar momentum hari libur Thanksgiving yang dirayakan di Amerika Utara pada bulan November, serta momen tahun baru.
Saat ini, progres Archipelago Marketplace tengah dalam proses kurasi produk-produk asal Indonesia secara virtual dan secara fisik ke masing-masing perusahaan, sekaligus menginisiasi adaptasi produk.
Baca Juga: Serangan pada Pipa Gas di Suriah Sebabkan Listrik Padam di Seluruh Negeri, AS Yakini ISIS Dalangnya
Menurutnya, proses adaptasi tersebut akan didampingi oleh tenaga ahli yang mengetahui proses produk-produk yang digemari di pasar Kanada, terutama produk makanan dan minuman. Apabila diperlukan, para pelaku bisnis akan diminta untuk mengadaptasi produknya, seperti memastikan kemasan produk tersedia dalam dua bahasa.
Sedangkan untuk logistik pengiriman dari Jakarta ke Vancouver, lalu ke Amazon, akan ditanggung oleh para stakeholder.
Apabila program tersebut berjalan dengan baik, maka akan dilanjutkan dengan template yang sama usai proses evaluasi.
Baca Juga: 12 Pelaku Pembunuhan Berencana Pengusaha Pelayaran di Jakarta Utara Terancam Hukuman Mati
"Selain mempromosikan produk-produk UMKM, program Archipelago Marketplace diharapkan dapat meningkatkan citra Indonesia serta produk-produk asal Indonesia, sehingga warga setempat dapat menjadi lebih akrab dengan apa yang ditawarkan oleh Indonesia," tutur Robby.
Robby juga menambahkan bahwa saat ini pemerintah tengah berupaya meningkatkan aktivitas perdagangan dengan Kanada, salah satunya melalui promosi UMKM.***