Tingkatkan Aktivitas Perdagangan dengan Kanada, Produk UMKM Indonesia akan Dapat Fasilitas Khusus

- 24 Agustus 2020, 21:14 WIB
Tangkapan layar acara diskusi virtual "Peluang dan Tantangan Peningkatan Ekspor Produk UMKM ke Kanada".
Tangkapan layar acara diskusi virtual "Peluang dan Tantangan Peningkatan Ekspor Produk UMKM ke Kanada". /Aria Cindyara/

 

PR BEKASI – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) mengadakan acara diskusi virtual melalui aplikasi Zoom bertajuk "Peluang dan Tantangan Peningkatan Ekspor Produk UMKM ke Kanada" pada Senin, 24 Agustus 2020.

Acara tersebut mengundang sejumlah pembicara termasuk perwakilan-perwakilan RI di Kanada, Pusat Pusat Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2 ) Kemlu, Tim UMKM GAPMMI, diaspora Indonesia di Toronto, ITPC Vancouver, dan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan).

Dalam acara tersebut, dijelaskan bahwa Pusat Promosi Perdagangan (ITPC) di Vancouver akan memfasilitasi masuknya produk-produk UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) ke pasar Kanada melalui platform e-commerce Amazon, yang menjadi salah satu laman berbelanja daring paling populer di kalangan warga Kanada, terutama selama masa pandemi Covid-19, yang penjualannya meningkat sebanyak 90 persen.

Baca Juga: Didukung Jadi Destinasi Wisata Unggulan, Hutan Bambu Cikarang Cocok Dikunjungi Saat Akhir Pekan

"ITPC akan memfasilitasi produk-produk asal Indonesia, khususnya dari pelaku UMKM yang telah siap untuk dipromosikan dan bersaing di pasar Kanada," tutur Robby Handoko, Direktur ITPC Vancouver di Jakarta, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Robby menjelaskan, bahwa ITPC bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan yang ada di Kanada dan di New York, Amerika Serikat, untuk memfasilitasi pelaku UMKM sehingga nanti mereka akan mendapatkan gratis biaya pengurusan.

Upaya tersebut dilakukan melalui program Archipelago Marketplace yang akan dibuat di situs Amazon.

Baca Juga: Cegah Penularan COVID-19, BPBD Kab. Bekasi Semprotkan Disinfektan di Perumahan Cikarang Barat

Dalam putaran pertama, ITPC akan menggandeng 20 vendor makanan dan minuman asal Indonesia, dengan masing-masing lima jenis produk. Sehingga totalnya menjadi seratus produk.

Robby juga mengatakan, bahwa saat ini pihaknya mengejar momentum hari libur Thanksgiving yang dirayakan di Amerika Utara pada bulan November, serta momen tahun baru.

Saat ini, progres Archipelago Marketplace tengah dalam proses kurasi produk-produk asal Indonesia secara virtual dan secara fisik ke masing-masing perusahaan, sekaligus menginisiasi adaptasi produk.

Baca Juga: Serangan pada Pipa Gas di Suriah Sebabkan Listrik Padam di Seluruh Negeri, AS Yakini ISIS Dalangnya

Menurutnya, proses adaptasi tersebut akan didampingi oleh tenaga ahli yang mengetahui proses produk-produk yang digemari di pasar Kanada, terutama produk makanan dan minuman. Apabila diperlukan, para pelaku bisnis akan diminta untuk mengadaptasi produknya, seperti memastikan kemasan produk tersedia dalam dua bahasa.

Sedangkan untuk logistik pengiriman dari Jakarta ke Vancouver, lalu ke Amazon, akan ditanggung oleh para stakeholder.

Apabila program tersebut berjalan dengan baik, maka akan dilanjutkan dengan template yang sama usai proses evaluasi.

Baca Juga: 12 Pelaku Pembunuhan Berencana Pengusaha Pelayaran di Jakarta Utara Terancam Hukuman Mati

"Selain mempromosikan produk-produk UMKM, program Archipelago Marketplace diharapkan dapat meningkatkan citra Indonesia serta produk-produk asal Indonesia, sehingga warga setempat dapat menjadi lebih akrab dengan apa yang ditawarkan oleh Indonesia," tutur Robby.

Robby juga menambahkan bahwa saat ini pemerintah tengah berupaya meningkatkan aktivitas perdagangan dengan Kanada, salah satunya melalui promosi UMKM.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah