Berbeda Pandangan dengan Megawati Soekarnoputri, Fadli Zon Sebut KAMI Vitamin Bagi Demokrasi

- 30 Agustus 2020, 20:07 WIB
Politikus Partai Gerindra Fadli Zon./*
Politikus Partai Gerindra Fadli Zon./* /

 

PR BEKASI - Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) merupakan koalisi masyarakat yang dibentuk oleh sembilan orang tokoh politik oposisi pemerintah.

Kesembilan tokoh itu adalah Mantan Ketua PP Muhammadiyah, Din Syamsyudin, Wakil Ketua KPK Abdullah Hehamahua, Emha Ainun Najib, Gus Najih, Habib Rizieq, Rizal Ramli, Pengamat Politik Refly Harun, akademisi Rocky Gerung, dan Said Didu.

Nantinya, KAMI akan gencar memberikan kritik terhadap sistem pemerintah yang sekarang.

Baca Juga: Diduga Terlibat Penyerangan di Mapolsek Ciracas, Kasad TNI: 12 Oknum TNI AD Ditahan di Guntur

Sejak kemunculannya pada 18 Agustus 2020, hingga kini KAMI masih menjadi pusat perbincangan sejumlah tokoh politik Indonesia.

Jika sebelumnya Megawati Soekarnoputri mengomentari deklarasi dan pernyataan sikap KAMI, yang menurutnya banyak orang yang ingin jadi presiden.

Kini giliran Fadli Zon yang ikut berkomentar tentang KAMI.

Baca Juga: Ada Bekas Luka Tembak Usai Diserahkan ke Polisi, Edo Kondologit Murka Atas Kematian Adik Iparnya

Fadli Zon, Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR mengatakan, gerakan KAMI adalah gerakan untuk menyelamatkan demokrasi dari ancaman minimnya checks and balances.

Dia mengatakan, demokrasi sudah berjalan selama 20 tahun. Namun, hampir semua tuntutan rakyat saat itu, kini sedang dipertentangkan lagi.

Fadli Zon mengatakan, dulu rakyat menentang korupsi dan nepotisme, tapi kini korupsi dan tindakan menjurus nepotisme semakin sering terjadi.

Baca Juga: Edo Kondologit Luapkan Amarah Atas Kematian Adik Iparnya: Tidak Ada Lagi Keadilan di Tanah Papua!

"Jika gerakan semacam KAMI tidak muncul, maka demokrasi kita sebenarnya sedang berada dalam ancaman," kata Fadli Zon dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, 30 Agustus 2020, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Menurutnya, wajar jika muncul para tokoh dari masyarakat endeklarasikan KAMI, karena saat ini banyak kanal-kanal politik yang seharusnya menyalurkan kegelisahan publik dianggap macet.

Dia mengatakan, orang-orang yang mendeklarasikan KAMI bukan berarti pihak yang kalah, karena sesungguhnya demokrasi tidak mengenal menang dan kalah.

Baca Juga: Samsung DeX Buat Pengguna Galaxy Note 20 Series Semakin Canggih dan Futuristik

Selain itu, mereka yang ikut mendeklarasikan KAMI juga memiliki reputasi yang terhormat dalam pergerakan demokrasi di Indonesia, dan Fadli Zon menilai mereka mampu menjadi juru bicara bagi rakyat.

"Jadi, tokoh-tokoh yang mendeklarasikan KAMI kemarin bukanlah orang-orang kalah. Sebagian merupakan senior citizens yang punya reputasi terpuji. Mereka adalah orang-orang yang mewakafkan diri untuk meluruskan jalan yang bengkok. Dalam bingkai demokrasi posisi mereka sangat terhormat," ujar Fadli Zon.

Baca Juga: 'RANS' Tertulis di Badan Pesawat Garuda Indonsia, Warganet: Abis Ini Ada di Bulan Ya A

Fadli Zon juga mengingatkan, jangan sampai di masa demokrasi ini, justru juru bicara rakyat semakin sedikit. Sebab, itu dapat menjadikan kekuasaan akan sulit dikontrol oleh rakyat, yang sebelumnya telah dimandatkan kepada para penguasa.

Menurut Fadli Zon, kehadiran KAMI merupakan vitamin bagi demokrasi.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah