Menurut keterangan Ade, satu tersangka berinisial I merupakan pemilik dan sutradara yang dulunya membuat film genre horor dan komedi.
"Awalnya itu membuat film-film yang bergenre horor maupun komedi," ujar Ade Safri.
Lanjut Ade, seiring berjalan tersangka kemudian beralih ke produksi film dewasa. Hal dikarenakan kurangnya peminat genre film horor dan komedi.
Baca Juga: Polusi Udara di Jakarta Terus Memburuk, Masyarakat Disarankan Lebih Sering Jalan Kaki
"Dalam perjalanannya (genre horor dan komedi) kurang mendapat peminat, akhirnya dicoba dengan pembuatan film-film yang bermuatan asusila atau adegan dewasa," sambung Ade Safri dikutip Pikiranrakyat-patriotbekasi.com dari PMJ News Selasa, 12 September 2023.
Ade menambahkan, adapun hasil dari pembuatan film dewasa tersangka telah mendapatkan banyak pelanggan sehingga tersangka terus berproduksi film dewasa.
Pengakuan tersangka sampai saat ini telah membuat sebanyak 120 film dewasa.***