Soal Rencana Penghapusan Premium dan Pertalite, Dirut Pertamina Buka Suara

- 1 September 2020, 12:15 WIB
SPBU KM 519, Sragen Jawa Tengah. (Instagram @pertamina)
SPBU KM 519, Sragen Jawa Tengah. (Instagram @pertamina) /

Padahal menurutnya, Indonesia masuk dalam kelompok negara yang memiliki GDP 2.000 dolar Amerika hingga 9.000 dolar amerika per tahun atau setara dengan Rp29 juta sampai Rp131 juta.

Namun, Indonesia menjadi satu-satunya negara yang memasarkan jumlah jenis produk BBM paling banyak yakni 6 jenis produk.

"Jadi itu alasan yang paling penting kenapa kita perlu mereview kembali varian BBM ini, karena benchmark 10 negara seperti ini," kata Nicke.

Baca Juga: Kerugian Pertamina Dipersoalkan Banyak Pihak, DPR: Ini Karena Pernyataan Ahok yang Meremehkan

CEO Subholding Commercial and Trading Pertamina Mas'ud Khamid mengakui terjadi penurunan penjualan produk Premium sejak awal tahun 2019 hingga pertengahan 2020.

"Daily sales premium di awal 2019 di kisaran 31.000 hingga 32.000 kiloliter per day, Pertamax sekitar 10.000 kl artinya penjualan premium tiga kali penjualan pertamax," kata Mas'ud.

Memasuki Agustus 2020, penjualan premium menunjukkan tren penurunan menjadi sebesar 24.000 kl per hari sementara Pertamax meningkat menjadi 11.000 kl per hari.

Baca Juga: Informasi Harga Pangan Pasar di Jakarta, Selasa, 01 September 2020

Anggota Komisi VII DPR RI Paramitha Widya Kusuma mengatakan, jika Pertamina seandainya melakukan penyederhanaan varian produk BBM, bagaimana dengan kesiapan kilang.

"Terkait penghapusan Premium dan Pertalite, bagaimana nanti kesiapan Kilang Pertamina untuk konfigurasi tersebut," ujar Paramitha.***

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x