Desak Hasil Riset dan Inovasi COVID-19, Ketua Konsorsium: Kenapa Pemerintah Masih Harus Impor?

- 2 September 2020, 18:26 WIB
Ilustrasi vaksin merah putih.
Ilustrasi vaksin merah putih. /Pixabay

PR BEKASI – Komisi IX DPR RI mendorong konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 untuk meningkatkan komunikasi, koordinasi, riset, dan inovasi dalam negeri bersama seluruh pihak terkait pada Rapat Dengar Pendapat Komisi IX DPR RI.

Pihak terkait tersebut di antaranya Kementerian Kesehatan, BUMN, dan pihak industri. Koordinasi ini dilakukan guna mendukung hasil inovasi karya anak bangsa dalam menangani COVID-19.

Untuk mendorong terwujudnya kemandirian obat, vaksin, dan alat kesehatan termasuk Vaksin Merah Putih yang menggunakan isolat virus asli dari Indonesia.

Baca Juga: Pesta Gay di Apartemen Jaksel, Waspadai Tawaran Grup WhatsApp dan Instagram Berikut

“Kalau Triple Helix sudah jalan lalu ada kepastian jaminan bahwa kita bikin inovasi dan produk akan dibeli maka kualitas dan harga akan semakin baik. Kenapa masih harus impor padahal di sini ada. Itu saya kira PR berikutnya,” ucap Ali Ghufron Mukti, Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 pada Rabu 2 September sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs Info Publik.

Ghufron menyatakan bahwa pihaknya berharap hasil riset inovasi di bidang kesehatan buatan dalam negeri ini bisa diproduksi oleh industri dengan jumlah yang banyak sehingga bisa dimanfaatkan oleh pengguna.

Kedepannya Indonesia tidak harus selalu impor dan tidak bergantung pada produk luar negeri.

Komunikasi dan koordinasi harus berjalan dengan baik sehingga peneliti dan produsen alkes Indonesia optimis bisa mandiri dan profesional. Hal ini terlihat dari progres yang cukup baik, yaitu dalam waktu 4 bulan sudah ada 61 inovasi baru.

Baca Juga: Kasus Positif di Jakarta 42.303, Anies Baswedan Akan Larang Pasien Covid-19 Jalani Isolasi Mandiri

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x