Keduanya mungkin terinspirasi majalah Reader's Digest dari Amerika Serikat saat mendirikan majalah intisari.
“Dua tahun kemudian, 28 Juni 1965, bersama Ojong, Jacob mendirikan harian Kompas. Tahun 80-an Kompas Gramedia Group mulai berkembang pesat, terutama dalam bidang komunikasi,” demikian salah satu petikan dari RRI yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada 9 September 2020.
Di bawah kepemimpinannya, Kompas Gramedia Group memiliki beberapa anak perusahaan atau bisnis unit yang bervariatif. Bisnis tersebut mulai dari media massa, toko buku, percetakan, radio, hotel, lembaga pendidikan, event organizer, stasiun TV hingga universitas.
Selain itu, Jakob Oetama juga ikut mendirikan The Jakarta Post, harian nasional Indonesia berbahasa Inggris bermitra dengan Jusuf Wanandi, Muhammad Chudori, Eric Samola, Fikri Jufri, Goenawan Mohamad, H. G. Rorimpandey, dan Harmoko.
Baca Juga: Kerap Kritik Vladimir Putin, Alexei Navalny Tewas Diracun di Bandara, G7 Desak Rusia Usut Tuntas
Ia merupakan Presiden Direktur Kelompok Kompas-Gramedia, Pembina Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Indonesia, dan Penasihat Konfederasi Wartawan ASEAN.
Jakob Oetama juga pernah mendapatkan sejumlah penghargaan, termasuk gelar Doktor Honoris Causa di bidang komunikasi dari Universitas Gajah Mada dan Bintang Mahaputra Utama dari pemerintah Indonesia pada 1973.***
Editor: M Bayu Pratama
Sumber: RRI