Desak Pemerintah Sesuaikan Harga Swab Test, Jansen Sitindaon: Tes Adalah Kunci Deteksi Corona

- 16 September 2020, 18:55 WIB
Pemeriksaan dengan metode swab test yang dilakukan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jabar.
Pemeriksaan dengan metode swab test yang dilakukan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jabar. /Pemprov Jawa Barat/

PR BEKASI – Pandemi COVID-19 masih melanda seluruh dunia, membuat semakin banyaknya orang yang terinfeksi virus tersebut.

Dengan adanya hal tersebut, pemerintah terus berusaha untuk menanggulangi penyebaran dan penularan virus asal Tiongkok tersebut, termasuk soal pemeriksaan swab test.

Diketahui biaya swab test di Indonesia terbilang cukup tinggi dan hanya bisa terjangkau oleh masyarakat menengah ke atas.

Baca Juga: Hanguskan 4,5 Juta Hektare Lahan, Kebakaran Hutan Terbesar di AS Hancurkan Ribuan Rumah

Maka dari itu Politisi Partai Demokrat Jansen Sitindaon melalui akun Twitter @jansen_jsp, mendesak agar pemerintah pusat segera menetapkan standar harga swab test di setiap rumah sakit.

"Karena tes adalah kunci deteksi corona sebaiknya pemerintah @KemenkesRi segera keluarkan aturan standarisasi harga swab mandiri, buat terjangkau dan harganya sama di semua RS," kata Jansen pada Rabu, 16 September 2020.

Jansen meminta, hal tersebut bukan karena sebuah alasan. Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat itu mengaku, ia baru saja menjalani swab test mandiri di sebuah rumah sakit, dan diminta untuk membayar Rp2.4 juta.

Baca Juga: Fakta atau Hoaks: Benarkah Darah Orang Gila Adalah Vaksin Covid-19?

Tidak hanya itu, ia juga membandingkan dengan harga rapid test yang sebelumnya juga sempat melambung. Saat awal pandemi COVID-19, rapid test dijadikan barang komersil dengan harga tinggi.

"Orang secara sadar sudah mau tes dirinya malah mahal sekali, kemarin saya swab kena Rp 2,4 juta," ujar Jansen, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs berita RRI.

Sementara diketahui bahwa tes tersebut merupakan bentuk tanggung jawab sosial orang-orang kepada lingkungan. Oleh karenanya, seharusnya harga swab test dibuat terjangkau dan sama di setiap rumah sakit di Indonesia.

Baca Juga: Bersiap Untuk Kualifikasi Porda Jabar, Atlet Dayung Kota Bekasi Latihan di Bandung Barat

Menanggapi kritik Jansen, Plt Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Dody Ruswandi mengatakan. jika saat ini pemerintah akan menyiapkan standarisasi harga tes usap (swab test) COVID-19.

Dody pun tidak menampik, masih ada sejumlah rumah sakit, khususnya rumah sakit swasta yang menetapkan harga tes usap sebesar Rp2.5 juta hingga Rp5 juta.

"Saat ini kita sedang siapkan standar biaya untuk rumah sakit swasta kami sedang bekerja siapkan itu jadi mungkin nanti kepala BNPB akan berikan saran Kemenkes mungkin plafon max-nya sekian," ujar Dody ketika rapat di Komisi VIII DPR RI, Rabu, 9 September 2020.

Baca Juga: Saefullah Meninggal Akibat Infeksi Covid-19, Wagub DKI: Sekda Miliki Penyakit Penyerta

Doddy mengatakan, BNPB tengah mengkaji masalah standarisasi harga ini. Menurut perhitungan BNPB, seharusnya harga tes usap paling tinggi sebesar Rp500 ribu.

Ia mengatakan, pihaknya mengusahakan agar rumah sakit swasta memberlakukan standar tersebut dan hanya mengambil margin keuntungan dengan batas wajar.

"Kajian itu sudah berjalan. Kami sudah punya baseline harga sebenarnya di bawah Rp500 ribu. Kalau diberlakukan di RS swasta tinggal ditambah margin keuntungan yang wajar," kata Dody.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Sperma Tertua di Dunia dalam Getah Pohon Myanmar yang Berusia 100 Juta Tahun

Sementara itu, pemerintah sendiri saat ini telah menambah kemampuan pemeriksaan COVID-19 dan sudah ada 300 lab untuk pemeriksaan yang peralatannya didukung BNPB dan pemerintah.

Sehingga, untuk pemeriksaan lab ini seharusnya sudah gratis, BNPB juga memberlakukan skema bantuan berupa pemberian peralatan PCR dan mesin ekstraksi otomatis, serta ada perusahaan yang dibantu untuk penyediaan jasa testing.

Menurutnya, bantuan tersebut diberikan pada rumah sakit ataupun lab pemerintah, kemenkes, labkesda, atau lab di RS pemerintah atau RSUD.

Baca Juga: Palestina Memanas, Demonstrasi di Berbagai Titik Desak Dua Negara Arab Batalkan Hubungan ke Israel

"Kami juga bantu penyediaan jasa testing, ada lima perusahaan yang kami bantu perbesar kapasitas lab itu. Biayanya kami bayar. Ini sudah terselenggara." kata Dody.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x