Tenaga Kesehatan Lelah, Satgas Covid-19: Masyarakat harus Patuhi Protokol Kesehatan

- 21 September 2020, 14:18 WIB
 Dua orang tenaga kesehatan yang sedang memeriksa mobil ambulans.
Dua orang tenaga kesehatan yang sedang memeriksa mobil ambulans. /ANTARA/

PR BEKASI - Angka kasus positif Covid-19 di Indonesia setiap harinya terus mengalami peningkatan.

Diketahui, pada Minggu, 20 September 2020, kasus terkonfirmasi mencapai 244.676 kasus, dengan jumlah kenaikan 3.989 kasus dari hari sebelumnya.

Dan jumlah pasien dirawat sebanyak 57.796 orang, pasien sembuh sebanyak 177.327 orang, dan pasien meninggal sebanyak 9.553 orang.

Baca Juga: Enam Jenazah Ditemukan di Malaysia, KJRI Konfirmasi Itu TKI Ilegal Asal Indonesia

Jumlah tersebut mungkin berbanding terbalik dengan jumlah tenaga kesehatan di Indonesia. Kasus positif terus mengalami peningkatan, sedangkan jumlah tenaga kesehatan tidak bertambah, bahkan berkurang karena ada sejumlah tenaga kesehatan yang telah gugur di medan pertempuran melawan Covid-19.

Hal tersebut mengakibatkan tenaga medis yang menangani pasien Covid-19 secara langsung banyak yang mengalami kelelahan karena harus bekerja terus-menerus akibat kasus positif Covid-19 yang terus meningkat.

Kepala Bidang Koordinator Relawan Medis Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Jossep F William dalam keterangannya melalui telekonferensi di Jakarta, Senin, 21 September 2020, mengatakan bahwa paramedis tengah mengalami kelelahan.

Baca Juga: Pakar Kesehatan Beri Saran Menjaga dan Mencuci Masker Kain dengan Baik, Simak Caranya

"Relawan tenaga kesehatan yang berada di puskesmas ataupun rumah sakit-rumah sakit darurat mengalami keletihan, dan bahkan kehabisan sumber daya manusia (SDM) kesehatan cadangan," katanya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Oleh karena itu, peran masyarakat sangat dibutuhkan dalam meminimalkan penularan dengan mematuhi protokol kesehatan.

Jossep menyebutkan, pihaknya kembali berkomunikasi dengan organisasi profesi, baik dokter ataupun perawat agar bisa menambah jumlah SDM yang dikirim untuk penanganan pasien Covid-19.

Baca Juga: Hadapi Dampak Covid-19, Sri Mulyan Sebut Negara G20 Sepakat Bekerja Sama Lakukan Aksi Global

"Memang saat ini tenaga medis cukup keletihan, tapi kita upayakan untuk tetap semangat karena kelihatannya ini masih panjang, masih terus meningkat, dan belum ada tanda-tanda penurunan. Kami bekerja sama dengan organisasi profesi seperti IDI, PPNI dan lainnya untuk menyiapkan tenaga yang dibutuhkan di rumah sakit darurat," tutur Jossep.

Jossep mengungkapkan, saat ini tenaga kesehatan perawat dan bidan masih cukup tersedia yakni sekitar 2.000 orang. Namun, untuk tenaga dokter mulai kekurangan.

Untuk mengantisipasi kurangnya tenaga medis tersebut, maka Satgas Penanganan Covid-19 mempertimbangkan untuk merekrut dokter internship dengan tetap didampingi oleh dokter yang sudah berpengalaman.

Baca Juga: Diduga Ada Oknum Internal pada Kasus Nurhadi, ICW dan Lokataru Desak MA Bentuk Tim Investigasi

"Tenaga medis relawan seminggu terakhir ini sangat sibuk, ambulans hampir setiap hari sangat sibuk, dan penuh sekali. Ambulans yang mentransfer mereka yang positif di Wisma Atlet, kami berlakukan antrean sehingga tidak bisa langsung jemput," katanya.

Oleh karena itu, Jossep mengimbau kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19, karena cara tersebut bisa mengurangi jumlah kasus positif setiap harinya yang berimplikasi pada waktu istirahat tenaga kesehatan.

"Kita butuh sekali bantuan masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan. Kalau kita begini terus kita akan ambruk karena kewalahan sekali, sekarang kita masih tahan tapi kita tidak tahu bisa bertahan sampai kapan," ujar Jossep.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah