Anies Dinilai Lamban Tangani Banjir, Prasetyo Edi: Khawatir Muncul Klaster Baru di Pengungsian

- 28 September 2020, 14:13 WIB
Menurut Prasetyo, mitigasi banjir harus dilakukan dan diperhatikan secara serius. /RRI
Menurut Prasetyo, mitigasi banjir harus dilakukan dan diperhatikan secara serius. /RRI /

 

PR BEKASI - Akhir-akhir ini DKI Jakarta mulai diguyur hujan deras, hingga menyebabkan sejumlah titik banjir.

Menanggapi kejadian tersebut, Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi menilai, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, lamban dalam penanganan banjir di Ibu Kota.

Dia mengatakan, Pemprov DKI tidak mempersiapkan sejumlah mitigasi sebelum bencana banjir terjadi.

Baca Juga: Soal Kepengurusan Partai Berkarya, Yasonna Laoly Sebut Siap Hadapi Gugatan Tommy Soeharto di PTUN

"Jangan pas banjir baru kerja. Penanganan banjir ini perlu diantisipasi jauh-jauh hari, harus menyiapkan mitigasi banjir. Ini bukan lagi memikirkan kebijakan populer atau tidak populer, tapi ini kepentingan semua warga, nasib hidup warga Jakarta," kata Prasetyo dalam keterangan resminya.

Menurut Prasetyo, mitigasi banjir harus dilakukan dan diperhatikan secara serius, terlebih saat ini masih terjadi pandemi virus corona (Covid-19).

Ia khawatir, muncul klaster baru penularan Covid-19 saat proses evakuasi warga, penularan di pengungsian, hingga kondisi MCK umum yang tidak bersih jika terjadi banjir.

Baca Juga: Diyakini Mengandung Antibodi untuk Lawan Covid-19, Ribuan Wanita di Seluruh Dunia Siap Donorkan ASI

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI, Senin, 28 September 2020, dia meminta Anies segera melakukan langkah-langkah mitigasi banjir. Sebab menurutnya, sejak beberapa tahun lalu, mitigasi banjir bukan lagi program prioritas utama.

Hal itu terlihat, dari pemangkasan pagu penanganan banjir dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan pada 2020, kata Prasetio, Dinas Sumber Daya Air (SDA) sempat tidak memiliki anggaran untuk penanganan banjir.

“Saya sudah katakan berkali-kali masalah Jakarta itu dari dulu dua, macet dan banjir, Karena itu saya menyetujui dibentuknya Pansus Banjir. Perlu keseriusan untuk masalah banjir ini. ” ujarnya.

Baca Juga: Ingin Tingkatkan Pelayanan, Pemkab Bekasi Akan Akuisisi 30.000 Pelanggan Air yang Dikelola Swasta

DPRD juga menyoroti revitalisasi trotoar, yang dianggap menjadi penyebab dan penyumbang banjir Jakarta. Contohnya dalah revitalisasi trotoar di sepanjang jalan Pangeran Diponegoro. Kata Prasetio, justru mengakibatkan penyumbatan air, sehingga membanjiri perumahan warga sekitar.

"Di awal tahun lalu Jakarta kembali dikepung banjir. Termasuk di kawasan Menteng, Jalan Diponegoro. Penyebabnya karena pelebaran trotoar yang justru tidak memperhatikan saluran yang ada di bawahnya. Kalau sudah seperti ini bagaimana pengawasannya," ucapnya.

Dia juga mendorong Anies Baswedan, untuk mengoptimalkan alokasi dana pinjaman sebesar Rp12.5 triliun dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero). Pinjaman tersebut, dialokasikan untuk tahun ini dan 2021, dengan beberapa program prioritas.

Baca Juga: Ada Hikmah di Tengah Pandemi Covid-19, Bisnis Perakitan Ambulance di Bekasi Ini Kebanjiran Pesanan

Selain banjir, anggaran tersebut juga akan digunakan untuk sejumlah program, seperti kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.

"Dengan ketersediaan anggaran, sudah saatnya Pak Gubernur memperbaiki manajemen, standar prosedur untuk penanganannya banjir," ucapnya.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x