Viral Penistaan Agama di Grup Telegram, Pelaku Sudah Ditangkap tapi Status Masih Diperiksa

- 22 Maret 2024, 14:43 WIB
Warga Serang Banten menangkap admin grup Telegram "Islam Sesat"
Warga Serang Banten menangkap admin grup Telegram "Islam Sesat" /Pikiran Rakyat Tangerang Kota/IG HusWacth.id

PATRIOT BEKASI - Sebuah video penistaan agama viral di media sosial dari grup di Telegram, yang menampilkan kitab suci umat Islam, Alquran, dibuang di kloset.

Lebih lanjut, video viral yang mengandung penistaan agama tersebut awalnya diunggah di Telegram oleh sekelompok orang yang dinamai 'Islam Sesat'.

Dalam isi dialog di akun Telegram yang memiliki anggota lebih dari seibut ini banyak melakukan penghinaan dan cacian terhadap islam yang juga merupakan bentuk penistaan agama.

Baca Juga: Truk Muatan Kelapa di Cianjur Terguling, Satu Orang Meninggal Dunia

Tidak hanya itu, konten video tersebut juga menayangkan Alquran dibuang dan dikencingi di dalam kloset. Grup itu pun melakukan penistaan agama terhadap agama lain, tak hanya Islam.

Kabar tersebut membuat masyarakat resah hingga kemudian melaporkannya ke pihak berwajib.

Dilansir Patriot Bekasi, saat ini pelaku yang juga sebagai admin grup Telegram 'Islam Sesat' sudah ditangkap pihak kepolisian.

Pelaku merupakan pemuda berusia 19 tahun dna ditangkap oleh warga Serang, Banten hingga kemudian dibawa ke polisi pada pukul 01.00 WIB.

Disampaikan oleh Kapolresta Serang Kota Kombes Sofwan Hermanto, saat ini status pelaku masih sebagai terperiksa, bukan tersangka.

"Statusnya masih terperiksa," tuturnya di hadapan wartawan pada Jumat, 22 Maret 2024.

Di sisi lain, polisi pun telah memeriksa dua orang saksi terkait kasus grup Telegram penistaan agama ini.

Berdasarkan interogasi polisi yang masih bersifat sementara, pelaku berinisial DS ini menyatakan berkenalan dengan seseorang dengan inisial A di Facebook. Dia pun menjalin komunikasi dengan A dan diminta untuk meramaikan grup Telegram.

Awalnya DS ragu saat mengetahui grup yang dimaksud berisikan penistaan agama, tetapi A menyatakan bahwa dia akan bertanggung jawab seolah memberikan jaminan. Posisi DS di grup tersebut untuk memanas-manasi suasana agar saling merendahkan.

Sementara itu, pelaku sebelumnya juga telah meminta maaf atas kasus tersebut sebagaimana dalam video beredar. ***

Editor: M Hafni Ali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah