Baca Juga: Bela Diri Soal Pelanggaran HAM di Papua, Mahfud MD Jawab Tuduhan Perdana Menteri Vanuatu
Hal itu juga dilakukan partai-partai lain seperti Golkar dan Gerindra, Demokrat. Mereka punya sayap politik yang memang khusus untuk merangkul pemilih-pemilih Islam.
“Jadi segmentasi khusus untuk pemilih Islam seperti profiling-nya Partai Ummat ini sebenarnya berat. Dia hanya ingin memperebutkan satu curug pemilih yang sebetulnya cukup sempit,” tuturnya.
Ia mengatakan bahwa jalan politik Partai Ummat ke depannya takkan mudah, meskipun ada ketokohan Amien Rais di belakangnya.
Baca Juga: Cek Fakta: Keluarga yang Miliki BPJS Dikabarkan Akan Dapat BLT Sebesar Rp4 Juta per anggota
Hal ini berpacu pada pengalaman hasil kontestasi Pemilu di 2019 lalu, sejumlah partai-partai baru yang terkesan memiliki sumber daya yang cukup bahkan dengan berbagai inovasinya ternyata tetap tak mampu melenggang ke Senayan.
“Karena berpartai itu bukan hanya jualan figur tertentu ya, bukan hanya modal ekonomi. Tapi soal kerja-kerja politik yang bisa meyakinkan rakyat apakah partai ini layak didukung atau tidak,” ucapnya.***