Api Abadi di Jawa Tengah Padam, Ganjar Pranowo Ketar-ketir: Pastikan karena Alam atau Ulah Manusia

- 3 Oktober 2020, 19:28 WIB
Api Mrapen atau api abadi di Grobogan Jawa Tengah sudah sepekan padam, Ganjar Pranowo lakukan penyelidikan.
Api Mrapen atau api abadi di Grobogan Jawa Tengah sudah sepekan padam, Ganjar Pranowo lakukan penyelidikan. /@humasGrobogan

PR BEKASI – Indonesia memiliki fenomena alam yang langka. Fenomena tersebut yakni api abadi yang terletak di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah yang lebih dikenal sebagai ‘Api Abadi Mrapen’.

Api abadi yang dihasilkan merupakan bentuk fenomena geologi dengan keluarnya gas alam dari tanah yang kemudian tersulut api. Peristiwa ini membuat api tak akan padam meski turun hujan sekalipun.

Banyak peristiwa besar mengambil api dari kompleks api abadi Mrapen sebagai sumber obornya seperti Pekan Olahraga Nasional dan upacara Peringatan Hari Raya Waisak. 

Namun sekarang, api abadi Mrapen telah padam. Hal ini tentu menyita banyak perhatian, salah satunya berasal dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Ganjar Pranowo bahkan mengirimkan tim khusus dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah untuk menangani peristiwa padamnya api abadi Mrapen.

"Saya minta Dinas ESDM untuk mengecek, apakah ada sesuatu yang menyebabkan matinya api abadi Mrapen. Apakah karena cadangan sumber daya yang ada di dalamnya habis atau karena ada pengaruh eksploitasi dari kanan kirinya. Saya minta dilakukan pengecekan," katanya, seperti dikutip PIkiranrakyat-Bekasi.com dari Antara pada Sabtu, 3 Oktober 2020. 

Menurut Ganjar Pranowo, jika peristiwa padamnya api abadi Mrapen akibat sumber gas yang ada di dalamnya habis, maka itu berarti karena faktor alam.

Ia mengumpamakan, di bagian bawah api abadi Mrapen terdapat ruangan-ruangan yang berisi gas yang keluar sedikit demi sedikit sebagai sumber dari api abadi tersebut.

Kemungkinan lain yang menjadi penyebab padamnya api abadi Mrapen yakni adanya gangguan dan eksplotasi wilayah yang ada di sekitarny. Hal ini juga dapat berakibat padamnya api abadi Mrapen.

"Mungkin ada gangguan kiri kanannya, bisa jadi ternyata di sebelahnya ada orang yang melakukan tindakan yang mengganggu. Umpama, ada orang menggali di sini, kemudian gasnya bocor ke lubang yang digali itu," ucap Ganja Pranowo.

"Saya minta tim mengecek dan menyelidiki sekaligus melakukan penelitian," katanya.

Baca Juga: Anies Diminta Belajar dari Risma, DPR: Langkah Tepat jika Jakarta Lakukan Hal seperti Surabaya

Kalau padamnya api abadi Mrapen itu disebabkan karena adanya aktivitas eksploitasi di sekitarnya, Ganjar meminta tim melakukan tindakan.

"Saya minta ahli-ahli geologi ini untuk melakukan tindakan, tapi sekarang sedang kita cek, saya minta dilapori perkembangannya," katanya.

Api abadi Mrapen diketahui padam sejak 25 September 2020 dan berdasarkan keterangan Kasi Energi Dinas ESDM Wilayah Kendeng Selatan Sinung Sugeng Arianto, sebelum padam, diketahui sempat ada semburan air bercampur gas saat pengeboran sumur yang berlokasi tak jauh dari lokasi api abadi Mrapen.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah