Demo UU Cipta Kerja di Jakarta Berakhir Ricuh, 398 Ton Sampah Jadi PR Anies Baswedan

- 9 Oktober 2020, 15:15 WIB
 Ilustrasi petugas membersihkan sampah.
Ilustrasi petugas membersihkan sampah. /ANTARA

PR BEKASI – Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh kaum buruh, mahasiswa, dan juga melibatkan siswa pada Kamis 8 Oktober berakhir anarkis di Jakarta.

Selain anarkis, aksi tolak UU Cipta Kerja atau Omnibus Law ini menyisakan tumpukan sampah dengan jumlah yang besar.

“Sudah kita kumpulkan. Sampah yang terkumpul 398 ton,” ucap Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih, dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari PMJ News pada 9 Oktober 2020.

Sebanyak 398 ton sampah terkumpul dari beberapa titik di Jakarta dan akan dipindahkan ke tempatnya.

Baca Juga: Balas Ucapan Airlangga Soal Dalang Aksi, Rocky Gerung: Saya Lebih Percaya Anak STM daripada Anda 

Sampah yang terkumpul termasuk jenis sampah sisa kebakaran dan puing-puing dan pecahan kaca yang terangkut.

“Ini keseluruhannya ada di Jakarta, tapi kemarin kan yang palingn krusial itu Bundaran HI ke arah Kota dan Bundaran HI ke arah Blok M. Ini yang paling krusial, tapi intinya seluruh wilayah tetap kita jaga konduktivitasnya,” tambah Andono.

Total sebanyak 12 unit road sweeper atau mobil penyapu jalan otomatis, 12 pickup, 20 unit truk sampah anorganik, dan truk sampah typer 30 unit dikerahkan untuk mengangkut sampah-sampah tersebut.

Ada 1.100 petugas penyedia jasa lainnya perorangan (PJLP) yang turut membersihkan dan disediakan karung sebanyak 1000 pcs serta sapu 500 buah.

Baca Juga: Kritisi UU Cipta Kerja, Hotman Paris Minta Masyarakat Indonesia Selamatkan Diri dan Keuangan 

Sampah tersebut dikumpulkan dari seluruh wilayah DKI Jakarta yang terjadi kericuhan dengan sampah terbanyak ditemukan di Jalan MH Thamrin arah kota dan Jalan MH Thamrin arah arah Blok M.

Selain itu, para Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) juga dikerahkan untuk membersihkan sampah dari kegiatan demo tolak Omnibus Law.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan juga telah menyiapkan anggaran sebesar Rp25 miliar untuk memperbaiki fasilitas umum yang dirusak oleh massa.

Tindakan anarkis saat demo ini cukup merugikan karena merusak fasilitas umum yang ada  sehingga pemerintah harus memperbaikinya lagi dengan mengeluarkan anggaran yang tidak sedikit.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x