Dituding Gerakkan Massa Saat Unjuk Rasa Omnibus Law, SBY: Tuduhan Tidak Mendasar, Saya Korban

- 12 Oktober 2020, 20:43 WIB
Presiden Indonesia ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono
Presiden Indonesia ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono /Tangkapan Layar YouTube/Susilo Bambang Yudhoyono

PR BEKASI - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya angkat bicara soal sejumlah tuduhan yang mengaitkan dirinya telah menunggangi unjuk rasa Omnibus Law.

Seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari video yang diunggah kanal YouTube Susilo Bambang Yudhoyono pada 12 Oktober 2020, di video yang berjudul ngobrol santai perkembangan terkini tersebut SBY menjawab sejumlah pertanyaan berkaitan dengan tuduhan sebagai penggerak massa saat unjuk rasa Omnibus Law.

"Ya enggak tahu saya, enggak tahu, apa barangkali ini nasib saya. Memang kalau saya ikuti, kembali seperti yang saya alami pada 2016 dulu, saya dituduh, difitnah, menunggangi, menggerakan, dan membiayai masa unjuk rasa. Sama seperti sekarang," ujar SBY

Baca Juga: Minta Provinsi Lain Mencontoh, Jokowi Apresiasi Penanganan Covid-19 di Jatim dan Sulawesi Selatan 

Menurutnya, ia itu adalah orang tua yang pernah berjuang sebagai prajurit 30 tahun, berada di pemerintahan 15 tahun. Yang mengerti situasi pemerintahan.

"Jadi kalau tiba-tiba kemarin saya dituduh seperti itu, tidak baik, tidak baik kalau negeri kita makin subur fitnah, hoaks, dan tuduh-tuduhan yang tidak berdasar," kata SBY.

"Andai kata saya ini mempunyai kemampuan menggerakkan massa yang begitu luas di tanah air kemarin. Andai kata saya punya uang dan tentunya uang itu banyak, dengan menggerakkan aksi-aksi seperti itu, saya juga enggak punya niat, tidak terpikir untuk melakukan sesuatu yang menurut saya tidak tepat, untuk saya lakukan," ujar SBY.

Ia menambahkan bahwa memfitnah itu sebenarnya menuduh seseorang dalam hal ini yang tidak mengandung kebenaran, ia justru menjadi korban.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x