Polisi Sebut Bosan Belajar Jarak Jauh Jadi Alasan Pelajar Ikut Demo Tolak Omnibus Law

- 14 Oktober 2020, 17:15 WIB
Ilustrasi anak usia pelajar ikut demo.
Ilustrasi anak usia pelajar ikut demo. /RRI/

PR BEKASI - Pasca disahkannya Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) atau Omnibus Law dalam rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) pada 5 Oktober 2020, sejumlah aksi unjuk rasa penolakan digelar di beberapa daerah di Indonesia.

Selain para mahasiswa dan buruh yang menggelar demonstrasi untuk penolakan UU tersebut, diketahui anak pelajar usia SMP sampai SMA/SMK pun juga tidak mau ketinggalan mengikuti aksi tersebut.

Berdasarkan hasil penelusuran Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), pelajar yang ikut demonstrasi berujung rusuh di Jakarta, salah satu faktornya karena bosan tidak sekolah tatap muka.

Baca Juga: Bappenas Ingatkan Protokol Kesehatan Wajib Diterapkan dalam Pembukaan Destinasi Wisata

Hal ini dikatakan oleh Komisioner KPAI, Jasra Putra, pada Selasa, 13 Oktober 2020.

"Saya menghampiri anak perempuan, ia mengaku sekolah di SMK Jatinegara. Ia datang ke lokasi diajak teman temannya dan ia mengaku mulai bosan pembelajaran jarak jauh (PJJ)," katanya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Rabu, 14 Oktober 2020.PJJ

Ia mengatakan latar belakang anak ikut demo banyak dari mereka yang kurang perlindungan keluarga, seperti karena putus sekolah, orang tua jarang pulang karena tempat kerja yang jauh dan PJJ yang belakangan cenderung hanya aktivitas pengajaran penugasan pekerjaan rumah.

Baca Juga: Bappenas Ingatkan Protokol Kesehatan Wajib Diterapkan dalam Pembukaan Destinasi Wisata

Jasra mencontohkan salah satu peserta demo adalah siswa SMP dari Tangerang yang datang ke Jakarta Pusat dengan naik kereta.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x