Ngabalin Sebut Demonstran Sampah Demokrasi, Rocky: Saya Kagum pada Orang yang Hina Otaknya Sendiri

- 14 Oktober 2020, 18:41 WIB
Kolase Ali Mochtar Ngabalin (kiri) dan Rocky Gerung (kanan). /Instagram ngabalin.
Kolase Ali Mochtar Ngabalin (kiri) dan Rocky Gerung (kanan). /Instagram ngabalin. /Rachman Haryanto/ANTARA

"Justru di dalam sejarah demokrasi kita ingat satu pagi di tahun 1789 bulan juli, rakyat memutuskan untuk memenggal Raja Louis 14, itulah awal dari demokrasi," ucapnya.

Jadi dipenggalnya kepala Raja Louis itu, kata Rocky Gerung bertujuan untuk memperlihatkan bahwa demokrasi itu adalah milik mereka yang ada di luar pagar istana.

Baca Juga: Banyak Kasus Kekerasan Seksual Saat Demo Omnibus Law, Kompaks Tuntut RUU PKS Jadi Prolegnas DPR 2021

"Jadi yang di istana justru nonton bahwa ternyata kepala raja itu tidak sakral, itulah mulainya demokrasi sehingga ada slogan 'kebebasan, persaudaraan dan kesetaraan'," tuturnya.

Rocky Gerung mengungkapkan bahwa Ngabalin tidak pernah belajar sejarah, karena tidak mengerti apa itu demokrasi.

"Jadi ngabalin gak pernah belajar sejarah, bahwa demokrasi dimulai dari demonstrasi, ini soalnya nih, istana itu kan dulu simbol dari keangkuhan di dalam sejarah eropa, lalu terjadi perubahan dari yang biasa disebut 'dari kepala raja pergi kepada kepala rakyat' ," ucapnya.

Baca Juga: Satu Keluarga di Jawa Timur Tewas Tersengat Listrik Jebakan Tikus, Polisi Jelaskan Kronologinya

"Karena itu kepala rakyatlah yang akhirnya menentukan arah politik, dari situ ada istilah demokrasi," ucapnya menambahkan

Rocky Gerung juga menjelaskan bahwa definisi dari demos itu artinya kepentingan rakyat.

"Nah yang lagi demo di jalan itu adalah rakyat yang sedang menuntut keadilan, kan itu poinnya," tuturnya.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x