Bicara Demo Omnibus, dr Tirta: kok Sampeyan Berani-beraninya Keluarkan Pengesahan di Kala Pandemi?

- 15 Oktober 2020, 17:07 WIB
Dr. Tirta Mandira Hudhi
Dr. Tirta Mandira Hudhi /Instagram/dr.tirta/

PR BEKASI – Pascapengesahan Undang-Undang Cipta Kerja atau Omnibus Law pada 5 Oktober 2020 lalu, Dokter Tirta Mandira Hudi atau yang lebih dikenal sebagai dr Tirta turut berkomentar.

Melalui rekaman video Podcast yang diunggah kanal YouTube Deddy Corbuzier pada 15 Oktober 2020, dr Tirta mengomentari UU Ciptaker yang disahkan oleh DPR RI.

Ia mempertanyakan keberanian sikap DPR RI yang mengesahkan UU Ciptaker pada saat pandemi Covid-19. Pasalnya, UU Ciptaker ini sudah diketahui akan memancing unjuk rasa penolakan.

Baca Juga: Berharap Suaranya Didengar Pemerintah dan DPR, GBJ Berkomitmen Tidak Akan Aksi dengan Anarkistis

“Resikonya, harusnya DPR tahu, kalau mengesahkan di kala pandemi? Pasti akan ada demo... Kok sampeyan berani-beraninya keluarin pengesahan di kala pandemi?” kata dia yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Deddy Corbuzier pada 15 Oktober 2020.

Menurutnya, unjuk rasa di kala pandemi dapat meningkatkan potensi penyebaran virus corona.

Sebab itu, ia menduga-duga adanya kesengajaan DPR RI mengesahkan UU Ciptaker di kala pandemi sebab hendak melakukan kebijakan herd immunity.

Baca Juga: Gerakkan Razia Perut Lapar, Tirta: Sindiran Terkeras adalah Ketika Rakyat Bergerak Membantu Sesama

“Ada dua kemungkinan. Wah aku ngesahin ah, pas PSBB. Pasti gak ada yang berani demo. Atau kedua, ini teori logika liar/opini liar (cuma ngawang-awang), mungkin gak kalau DPR sengaja nge-acc biar sengaja ada kerumunan biar PSBB dicabut biar herd immunity,” ucap dia.

Untuk informasi, herd immunity menurut WHO adalah metode penanganan virus dengan konsep semakin banyak orang yang terjangkit dan sembuh, semakin banyak juga orang yang kebal terhadap virus tersebut.

Tujuan herd immunity  adalah untuk melindungi populasi dari virus tertentu jika ambang batas vaksinasi tercapai.

Baca Juga: Tiga Kecamatan di Garut Terdampak Banjir Akibat Luapan Sungai, Sisakan Material Lumpur

Selain itu, dr Tirta juga menegaskan bahwa keadaan seolah memaksa menuntun pada metode herd immunity untuk penanganan Covid-19.

“Orang kerumunan udah di mana-mana, vaksin juga belum ada, kasus nambah terus. Jadi, akhirnya orang berpendapat dr Tirta pro-herd. Jadi gua minta maaf ke temen-temen gua yang dokter ya, bukan gua pro atau enggak, tapi masalahnya keadaan yang memaksa kita seperti ini,” tutur dia.

Ia juga mencurigai Satuan Petugas (Satgas) Covid-19 yang belum memberikan konfirmasi atau respon terkait demo di kala pandemi melalui jubir mereka.

Baca Juga: PP Muhammadiyah Sangat Menyayangkan Insiden Pemulukan Relawan Kesehatan MDMC Saat Demo

“lu sadar gak sih, selama setelah demo satgas Covid pak Wiku (Adisasmoto) belum ngomong apapun,” ucap dia.

Oleh sebab itu, dr Tirta mengimbau pihak pemerintah untuk memberikan ketenangan sebab khawatir akan adanya demo-demo susulan yang berpotensi menciptakan klaster Covid baru jika tidak ada sikap dari pemerintah.

Yang kutakutin adalah kalau ada massa di bawah yang udah jengah kena edukasi, stres gak dapet duit, PHK dan kawan-kawan, (malah akan) demo menolak Covid,” ucap dia.***

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x