Baca Juga: Ahok Dinilai Tidak Akan Mampu Menjadi Presiden RI, Pengamat: Di DKI Saja Kalah
Selama dekade berikutnya, ada sekira 14 miliar dolar utang yang akan jatuh tempo terdiri atas biaya sewa pesawat, biaya kontrak perawatan pesawat, dan yang lainnya.
"Ada banyak lessor (perusahaan jasa di bidang pesawat), ada juga yang sangat besar. Kami telah berbicara dengan mereka selama dua bulan. Dapat dimengerti bahwa mereka semua kesal," tutur Kim Lian Onn.
Selain menutup Indonesia AirAsia, AirAsia Berhad juga telah menghapus 45 persen sahamnya di Thai AirAsia. Seminggu yang lalu, maskapai AirAsia yang berafiliasi di Jepang juga ditutup.
Baca Juga: Ruang Tamu Berada di Indonesia dan Dapur di Malaysia, Desain Interior Rumah Ini Viral di Medsos
Masa depan AirAsia Berhad masih belum bisa ditentukan apakah masih bisa bertahan atau tidak.***