Hoaks Semakin Marak, Ustaz Yusuf Mansur: Itu Ibarat Pupuk, Meski Kotor tapi Menumbuhkan

- 20 Oktober 2020, 21:27 WIB
Ustaz Yusuf Mansyur
Ustaz Yusuf Mansyur /

PR BEKASI – Indonesia saat ini berada dalam masa-masa yang tidak biasa karena selain ditimpa pandemi COVID-19, juga terjadi kontroversi terkait penolakan Omnibus Law.

Di tengah kondisi seperti ini, banyak berita palsu atau yang biasa disebut hoaks tersebar secara mudah dan cepat.

Ustaz Yusuf Mansur, salah satu pendakwah Indonesia, mengaku bahwa ia bersyukur dan menikmati adanya kabar bohong.

Baca Juga: Kabar Gembira Minggu Ini! Cashback ShopeePay di Merchant Kudapan Seru hingga Solusi Logistik

"(Hoaks) Itu anggap saja sebagai ujian. Allah memilih mulut seseorang untuk menjadi ujian buat kita semua. Nah yang perlu kita kasihani adalah mereka yang dipilih Allah untuk menguji kita," ucap Yusuf Mansur secara virtual dalam acara Peringatan Hari Santri, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari NU Online, Selasa, 20 Oktober 2020.

Ia mengibaratkan hoaks itu sebagai pupuk yang meskipun menjijikan dan kotor, namun dapat menumbuhkan.

Karena hoaks itu ibarat pupuk, ia bersyukur dapat menumbuhkan dan membesarkan pohon sehingga menghasilkan buah yang baik.

Baca Juga: Peringati Satu Tahun Rezim Jokowi-Ma'ruf, Haris Azhar: Tidak Ada Kemajuan

"Lalu kenapa harus sibuk dengan yang mengirim pupuk (hoaks) itu kalau toh ternyata pupuk itu dikirim Allah untuk ujian kita?," ucapnya.

Ustaz Yusuf Mansur menyatakan kita harus meyakini bahwa tidak ada yang bisa membuat kita jatuh, bau, dan jelek, kecuali Allah.

Ia menyatakan bahwa Allah menyuruh manusia untuk bersabar terhadap segala sesuatu yang dikatakan orang lain seraya bertasbih memuji nama Allah sebelum terbit dan terbenamnya matahari. Dalam hal ini ia mengutip dari Qur’an surat Qaf ayat 39.

Baca Juga: Link Live dan Prediksi PSG vs Man United Dini Hari Nanti, Rabu, 21 Oktober 2020

"Jadi nggak usah pusing. Terus apa yang harus kita lakukan? Menangkis? Tidak ada tuh kalimat seperti itu. Kita hanya disuruh untuk bertasbih memuji Allah. Artinya, kita sucikan bahwa tidak ada kejelekan kecuali memang Allah yang menghendaki kejelekan itu," ucapnya.

Apabila difitnah, lebih baik banyak mengadu kepada Allah dan perbanyak bertasbih lalu bangun malam dan adukan kepada Allah seseorang yang telah memfitnah kita.

Ia juga menceritakan pengalamannya pada 2014 yang mana ia menghadapi orang yang selalu melaporkannya ke polisi, namun ia mengamalkan surat Qaf ayat 39 itu dan bersabar, bukan melaporkan balik.

Baca Juga: Bujuk ABG Bubarkan Diri dari Demonstrasi, TNI: Bapak Tentara Akan Mengantarkan Adik-adik Pulang

"Ini asik banget. Orang-orang seperti itu hanya menguji ketahanan saja. Dipanggil polisi, kita datang. Apa yang harus kita lakukan? Fokus dengan apa yang kita cita-citakan. Memang waktu akan menjawab, pahit memang. Tapi sepanjang kita menerima dihina ‘bego’ ya enggak apa-apa, jangan melawan," tuturnya.

Menurutnya, Allah tidak melihat perilaku jahat orang lain, melainkan Allah akan menilai bagaimana reaksi yang ditimbulkan dari seseorang yang dijahati orang lain dan reaksi itu harus dikeluarkan denga baik.

Ia juga mengungkapkan bahwa cara terbaik yang harus dilakukan apabila ada orang yang menghina, kita harus membuktikan bahwa hinaan tersebut tidak sesuai dengan diri kita yang sebenarnya dan harus kita tunjukkan dengan kebaikan dan prestasi.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: NU


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x