Pesan Mahfud MD untuk IDI: Jangan Terlalu Ngegas Lawan Covid-19, Tapi Lupa Membangun Ekonomi

- 25 Oktober 2020, 13:47 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD dalam perayaan HUT ke-70 IDI, Sabtu, 24 Oktober 2020.
Menko Polhukam Mahfud MD dalam perayaan HUT ke-70 IDI, Sabtu, 24 Oktober 2020. /YouTube/ PB IDI

PR BEKASI - Menteri Koordinator Bidang Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menjelaskan tentang tujuan bangsa Indonesia yang saat ini harus terfokus pada tiga hal.

Ketiganya yaitu membangun kehidupan ekonomi, membangun pendidikan yang bermutu, dan membangun kesehatan.

Hal tersebut dirinya sampaikan dalam perayaan HUT ke-70 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada Sabtu, 24 Oktober 2020.

Baca Juga: Berpeluang Bangkit dari Resesi Melalui UU Cipta Kerja, Jokowi Beri Catatan

Oleh karena itu, dalam mewujudkan tujuan bangsa tersebut, Mahfud MD menuturkan, saat ini Indonesia memiliki Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

"Jadi sekarang pemerintah punya dua agenda yang harus dikerjakan secara seimbang. Satu, lawan Covid-19, karena mengancam kehidupan dan menghancurkan kesejahteraan rakyat. Kedua, pemulihan ekonomi nasional. Jadi ini harus berjalan bersama," kata Mahfud MD, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube PB IDI, Minggu, 25 Oktober 2020.

Mahfud MD juga mengatakan, jika kedua hal tersebut telah dilakukan secara seimbang, maka kemajuan dalam bidang pendidikan pun bisa tercapai.

Baca Juga: Indadari Diserang 'Sihir', Lucky Hakim Khawatir: Kalau yang Nyihir Dekat, Mungkin Saya Kirimin Ular

"Pemerintah mengatakan, Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional itu ibarat rem dan gas. Jangan terlalu cepat ngegas agar Covid-19 terus yang dilawan, tapi lupa membangun ekonomi. Kata sebagian orang atau sebagian dokter ya mati juga," kata Mahfud MD.

Menurut Mahfud MD, saat ini di kalangan dokter pun sering terjadi perbedaan pendapat dalam penanganan Covid-19.

Namun, hal itu bukan hanya terjadi di Indonesia tapi hampir di seluruh negara, termasuk di tingkat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca Juga: Kabar Baik, Pasien Terkonfirmasi Covid-19 di RSD Wisma Atlet Kemayoran Berkurang

Untuk itu, pemerintah harus segera mengambil langkah dan kebijakan untuk menangani pandemi Covid-19. Sehingga semuanya bisa ditangani dengan baik.

"Covid-19 itu memang membuat kita panik sekarang ini. Tapi, di antara perdebatan-perdebatan seperti itu, kan harus ada yang memutuskan, harus ada yang mengambil kebijakan. Suka atau tidak suka, pemerintah harus mengambil kebijakan. Jangan ikut-ikutan panik, lalu tidak bekerja, dan tidak membuat kebijakan," kata Mahfud MD.

Selain itu, Mahfud MD juga menjelaskan tentang obyektifitas keilmuan kedokteran.

Baca Juga: Oknum Poisi Terciduk Jadi Kurir Narkoba, Kriminolog: Membuat Citra Kepolisian Semakin Tidak Baik

"Ilmu itu, termasuk ilmu kedokteran adalah bebas nilai. Artinya, dia harus objektif dalam mencari dan mengembangkan ilmu. Tidak Boleh ada intervensi dalam upaya mencari dan mengembangkan ilmu," ujar Mahfud MD.

Oleh karena itu, Mahfud MD mengimbau, agar ilmu yang melahirkan profesi itu jangan sampai dipolitisasi.

Terakhir, dia mengingatkan agar para dokter mengembangkan ilmu kedokteran secara objektif, dan implementasiakan secara independen, dengan rasa kemanusiaan yang adil dan beradab.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 di November Terancam Molor, Ini Jawaban Luhut Pandjaitan

"Implementasi ilmu dan teknologi itu harus memihak. Memihak kepada kemanusiaan, bukan memihak kepada penguasa, kepada kelangsungan hidup manusia," kata Mahfud MD.***

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x