Berkali-kali Ditawari Jadi Menteri, Rizal Ramli: Tapi Karier Saya Selalu Dijegal oleh JK

- 26 Oktober 2020, 09:16 WIB
Rizal Ramli bersama Karni Ilyas.
Rizal Ramli bersama Karni Ilyas. /YouTube Karni Ilyas Club

PR BEKASI - Pakar Ekonomi sekaligus Politikus Indonesia Rizal Ramli menceritakan beberapa pengalamannya kepada jurnalis senior Karni Ilyas dalam sebuah tayangan yang diunggah di akun YouTube Karni Ilyas Club pada Jumat 23 Oktober 2020.

Pengalamannya tersebut berkaitan dengan masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam masa kepemimpinan kedua presiden itu, Rizal Ramli mengaku bahwa Jusuf Kalla pernah beberapa kali menjegal kariernya untuk menduduki jabatan menteri.

Baca Juga: Meski Ditangkap, Gus Nur Masih Dipercaya Banyak Kalangan, Kuasa Hukum: Banyak yang Mau Jadi Penjamin

Rizal Ramli mengatakan, saat Jokowi menjadi presiden, dirinya diminta untuk menjadi Menteri Ekonomi.

Namun, Jusuf Kalla yang yang saat itu menjabat sebagai wakil presiden, menolak dengan tegas usulan Jokowi tersebut.

"Waktu dia (Jokowi) jadi presiden, dia maunya Rizal Ramli jadi Menteri Ekonomi. Tapi, JK (Jusuf Kalla) selalu blok saya. Pokoknya JK gak mau Rizal pegang ekonomi dan keuangan," kata Rizal Ramli, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube Karni Ilyas Club, Senin, 26 Oktober 2020.

Ternyata hal tersebut bukan pertama kali terjadi, sebelumnya pada masa kepemimpinan Presiden SBY, Rizal Ramli juga sempat akan diangkat menjadi Menteri Perhubungan (Menhub), tapi ditolak oleh Jusuf Kalla.

Baca Juga: Penuh Kontroversi Setahun Menjabat Mendikbud, FGSI Beri Rapor Merah untuk Nadiem Makarim

Kemudian, SBY meminta Rizal Ramli untuk menjadi Menteri Keuangan atau Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), tapi lagi-lagi Jusuf Kalla menentangnya.

Dan terakhir, Rizal Ramli ditawari menjadi Menteri Perindustrian, tapi dirinya menolak karena bukan keahliannya. 

"Sama juga waktu SBY. SBY bahkan sudah tanda tangan, Rizal Ramli Menhub, diganjal sama JK. Setelah itu SBY pertahankan jadi Menteri Keuangan, dia (JK) tak setuju lagi. Akhirnya SBY minta Rizal Ramli jadi Menteri BUMN, dia (JK) tak setuju lagi. Last minute, saya ditunjuk jadi Menteri Perindustrian kabinet SBY pertama, saya nolak, itu bukan keunggulan kita, terima kasih dah," kata Rizal Ramli.

Rizal Ramli bahkan menceritakan keinginan Jokowi saat menjadi presiden, tapi ditolak juga oleh Jusuf Kalla.

Baca Juga: Survei Membuktikan, Elektabilitas Prabowo Subianto Disalip Ganjar Pranowo

"Ini cerita Jokowi sama saya, 'Saya maunya waktu saya jadi presiden, Mas Rizal jadi Menko Perekonomian', tapi Pak JK gak setuju," ujar Rizal Ramli.

Setelah itu, tepatnya setahun kemudian, Rizal Ramli kembali dipanggil ke Istana Bogor. Jokowi bahkan tak sempat menyuguhkan makanan, karena semua orang diminta keluar, agar pertemuan mereka tidak bocor.

"Setahun kemudian, suatu hari saya dipanggil ke Istana Bogor. Pak Jokowi bilang, 'Mas Rizal, ini gak ada kopi atau kue pagi-pagi. Karena saya suruh keluar semua, saya takut bocor pertemuan kita'," kata Rizal Ramli menirukan ucapan Jokowi saat itu.

Dalam pertemuan itu, Jokowi meminta dirinya agar menjadi Menko Kemaritiman. Namun, Rizal Ramli menolaknya, karena bukan bidang keunggulannya.

Baca Juga: Seperti Pertanyaan 'Ayam dan Telur', Astronom Temukan Bukti Kuat Kapan Kelahiran Planet dan Bintang

"Mas Rizal saya minta tolong, Mas Rizal bantu saya jadi Menko Maritim. Saya bilang, Mas terima kasih, tapi itu bukan bidang keunggulan saya. Saya bilang, saya ada daftar nama nih untuk ini. Enggak-enggak, saya maunya Mas Rizal, karena Mas Rizal orangnya berani, yang kedua, ngerti masalah. Kalau cuma modal berani saja, ya preman. Kalau hanya ngerti masalah orang pintar, tak ada keberanian, gak ada perubahan. Jadi saya mau Mas Rizal," kata Rizal Ramli sambil menirukan perkataan Jokowi saat itu.

Rizal Ramli mengungkapkan berkali-kali dia menolak permintaan Jokowi tersebut. Akhirnya dia pun berkata pada Jokowi, untuk menghubunginya kembali jika ada masalah apa pun dan dia akan siap membantu.

Namun, Jokowi dengan gaya khas Jawa paten menunjukkan kerendahan hatinya pada Rizal Ramli.

Baca Juga: Geram dengan Komentar Emmanuel Macron, Negara Arab Ramai-ramai Boikot Produk Keluaran Prancis

“Mas Rizal, yang minta tolong itu bukan saya, Jokowi Presiden. Siapa sih saya dibandingkan Mas Rizal, berdasarkan pengalaman dan jam terbang. Yang minta tolong ini rakyat Indonesia, yang ingin hidupnya lebih baik," ucap Rizal Ramli menirukan ucapan Jokowi.

Mendengar perkataan Jokowi itu pun, akhirnya Rizal Ramli pun luluh.

"Karena dia (Jokowi) ngomong itu, akhirnya saya lemes. Akhirnya saya bilang, saya ambil hikmahnya, tapi dengan satu syarat, enggak lapor-lapor ke Pak JK. Dan akhirnya jadilah Menko Kemaritiman," kata Rizal Ramli.

Menurut Rizal Ramli, saat itu banyak hal yang dilakukannya, tapi rupanya ada pihak-pihak yang merasa terganggu dengan kehadirannya.

Baca Juga: Libur Panjang Tiba, Penjualan Tiket Kereta Api Jarak Jauh Meroket

“Ada orang yang terganggu. Pak JK yang biasanya sangat dominan, sangat didengarkan di sidang kabinet, begitu ada saya bubar. Karena Pak Jokowi lebih dengar saya. Akhirnya apa yang saya sarankan jadi kesimpulan,” kata Rizal Ramli.

Diketahui, Rizal Ramli menjabat sebagai Menko Kemaritiman pada 12 Agustus 2015 menggantikan Indroyono Soesilo.

Setahun kemudian, tepatnya pada 27 Juli 2016, Rizal Ramli digantikan oleh Luhut Binsar Pandjaitan.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x