PR BEKASI - Forum Guru Seluruh Indonesia (FSGI) memberikan rapor merah kepada Menteri Pendidikan (Mendikbud) dalam satu tahun kepemimpinannya.
Seperti yang diketahui, Nadiem Makarim resmi ditunjuk sebagai Mendikbud oleh Presiden Joko Widodo pada 23 Oktober 2019 lalu. Meski di awal penuh harapan karena dianggap akan menjadi sosok revolusioner, namun hasilnya dianggap berbeda.
Rapor merah diberikan kepada Nadiem Makarim karena beberapa kebijakannya mendapatkan nilai di bawah kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang ditentukan FSGI, yakni 75.
Secara rata-rata, kinerja Nadiem Makarim selama satu tahun hanya mendapatkan nilai 68.
Baca Juga: Kenali Konsep SOHO, Terapkan Tips Berikut untuk Jadikan Rumah Nyaman Dipakai WFH
Pengurus FSGI Cabang Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Mansur mengatakan, terdapat delapan kebijakan Nadiem Makarim yang dinilai dalam setahun kinerjanya.
Meskipun ada beberapa kebijakan yang mendapat nilai bagus, tetapi jika dirata-ratakan nilai kinerja Nadiem Makarim tak memenuhi KKM FSGI.
"Artinya nilai-nilai di bawah 75 ini dinyatakan tidak tuntas sehingga kalau dirata-rata, nilai 68. Ini kurang atau tidak tuntas, jadi nilainya merah," kata Mansur dalam acara "Raport Merah 1 Tahun Pendidikan Mas Menteri Nadiem" secara virtual, Minggu, 25 Oktober 2020, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI.
Ada delapan kebijakan Nadiem Makarim yang dinilai oleh FSGI di antaranya, pertama, Nadiem Makarim mendapatkan poin 100 dengan predikat baik sekali dalam kebijakannya yang menghapus ujian nasional (UN).